Banda Aceh (ANTARA) - Akademisi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Irham Fahmi menyatakan penggunaan dana otonomi khusus (otsus) harus dioptimalkan untuk mengentaskan kemiskinan di Provinsi Aceh.
"Selama ini, dana otsus banyak digunakan untuk kegiatan yang tidak ada manfaatnya untuk kesejahteraan masyarakat," kata Irham Fahmi, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda Aceh di Banda Aceh, Jumat.
Menurut Irham, dana otsus tersebut diberikan untuk Aceh guna meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat serta mengejar ketertinggalannya dari provinsi lainnya di Indonesia.
Irham Fahmi mengatakan puluhan triliun dana otsus tersebut dikucurkan untuk Aceh. Ironinya, dana tersebut digunakan untuk pembangunan infrastruktur yang tidak ada kaitannya dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Dari sekian banyak pembangunan infrastruktur yang dibiayai dana otsus, di antaranya Gedung Banda Convention Center. Bangunan megah di depan kantor gubernur tersebut hingga kini tidak berfungsi dan tidak mendongkrak perekonomian masyarakat," kata Irham Fahmi.
Oleh karena itu, kata Irham Fahmi, menyarankan kepada Pemerintah Aceh menggunakan dana otsus tersebut untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat seperti membantu modal usaha, terutama bagi masyarakat kurang mampu.
"Jangan lagi menggunakan dana otsus untuk pembangunan infrastruktur, tetapi gunakan untuk menumbuhkan perekonomian produktif masyarakat seperti memberi modal usaha membuka lapangan pekerjaan dan lainnya, kata Irham.
Terkait dengan tingginya angka kemiskinan di Aceh, Irham Fahmi mengatakan kemiskinan tersebut terjadi karena konflik dan tsunami. Banyak masyarakat kehilangan usaha seperti kebun, ternak, dan lainnya akibat konflik dan tsunami.
Kondisi ini, kata Irham, dibiarkan terus tanpa ada dukungan pemerintah daerah. Akibatnya, mereka tidak mampu membangkitkan kembali perekonomian masyarakat, sehingga terus hidup di bawah garis kemiskinan.
"Ekonomi inilah yang harus ditumbuhkan dengan dana otsus. Gunakan semaksimal mungkin dana otsus untuk membantu masyarakat, terutama yang tidak mampu agar keluar dari garis kemiskinan," kata Irham Fahmi.
Akademisi: Penggunaan dana otsus harus optimal untuk kemiskinan
Jumat, 19 Februari 2021 17:49 WIB