Lhokseumawe (ANTARA) - Sebanyak 209 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Kota Lhokseumawe memutuskan keluar dari kepesertaan atau graduasi mandiri.
Koordinator PKH Kota Lhokseumawe Azwar Zakaria di Lhokseumawe, Senin, mengatakan pengunduran diri dari kepesertaan PKH di tengah pandemi COVID-19 tersebut menuai apresiasi dan respons positif dari Pemerintah Kota Lhokseumawe.
"Pemerintah Kota Lhokseumawe sangat mengapresiasi kepada KPM yang meminta untuk graduasi mandiri. Dengan adanya permintaan graduasi mandiri ini merupakan wujud nyata keberhasilan keluar dari kemiskinan," kata Azwar Zakaria.
Menurut dia, dengan keluarnya 209 PKM maka pada 2021 ini mereka sudah lepas dari program keluarga harapan. Apalagi dalam kondisi saat ini, banyak warga justru membutuhkan bantuan.
Azwar Zakaria mengatakan keluarnya dari kepesertaan merupakan suatu bentuk keberhasilan program keluarga harapan dalam memberdayakan masyarakat untuk keluar dari garis kemiskinan.
"Mereka jujur karena telah masuk dalam kategori mandiri atau kategori mampu. Karena itu, kami mengapresiasi mereka keluarga dari program keluarga harapan," kata Azwar Zakaria.
Azwar Zakaria mengatakan penerima manfaat program keluarga harapan di Kota Lhokseumawe pada 2020 sebanyak 5.685 keluarga. Dari hasil pemuktahiran data tersebut penerima manfaat PKH 2021 mengalami penurunan menjadi 5.476 keluarga.
Azwar Zakaria, petugas PKH kecamatan sudah mulai menempel stiker di rumah masing-masing penerima manfaat. Sedangkan untuk peserta yang sudah graduasi, maka akan dicabut stiker penerima manfaat PKH.
"Pemerintah Kota Lhokseumawe juga berharap agar Kementerian Sosial dapat menambah Jumlah kuota baru penerima PKH yaitu berkisar 6.000 lebih kepala keluarga miskin baru akibat pandemi COVID-19," kata Azwar Zakaria.
209 keluarga di Lhokseumawe keluar dari program keluarga harapan
Senin, 22 Februari 2021 16:46 WIB