Meulaboh (ANTARA) - Bupati Aceh Barat Haji Ramli MS menegaskan informasi liar yang selama ini beredar luas di masyarakat melalui media sosial yang menyatakan setiap warga yang telah divaksin akan meninggal dunia pada dua atau empat tahun mendatang adalah hoak (informasi palsu).
“Tidak mungkin pemerintah membiarkan warganya menderita, tidak benar informasi setelah divaksin COVID-19 seseorang akan meninggal dunia. Itu hoaks, masyarakat jangan percaya,” kata Ramli MS di Meulaboh, Jumat.
Menurutnya, vaksin yang digunakan oleh pemerintah untuk melakukan vaksinasi kepada seluruh rakyat Indonesia termasuk di Aceh, semuanya telah dilakukan uji klinis oleh BPOM, dan mendapatkan pengawasan ketat dari lembaga negara termasuk dari Badan Intelijen Negara (BIN).
Baca juga: Dinkes Aceh Barat sudah suntik 18.050 dosis vaksin COVID-19 untuk masyarakat
Selain itu, sampai saat ini belum ada satu bukti pun atau hasil uji klinis yang menyatakan bahwa seseorang akan meninggal dunia setelah dua atau empat tahun divaksin.
Untuk itu, Ramli MS meminta kepada seluruh warganya agar tidak mempercayai informasi hokas yang berkembang di masyarakat melalui berbagai media sosial, serta tidak menyebarkan konten negatif tersebut karena akan menyebabkan kegaduhan di masyarakat.
“Vaksinasi COVID-19 ini adalah upaya pemerintah untuk melindungi seluruh warga Indonesia agar sehat, meningkatkan imunitas, dan lebih kuat dari serangan virus apa pun,” kata Ramli MS menambahkan.
Baca juga: Satgas libatkan tokoh agama ajak masyarakat ikut vaksin COVID-19 di Aceh Barat
Ia juga mengajak warganya agar terus mendatangi Puskesmas, Pos Koramil, Polsek atau rumah sakit terdekat guna mendapatkan vaksin secara gratis.
“Tidak perlu takut dengan vaksin, saya saja sudah divaksin,” kata Ramli MS menegaskan.
Bupati Ramli tegaskan tidak benar warga yang divaksin meninggal empat tahun ke depan
Jumat, 23 Juli 2021 22:59 WIB
Tidak perlu takut dengan vaksin, saya saja sudah divaksin