Langsa (ANTARA Aceh) – Semua pemangku kepentingan harus bersinergi dalam merencanakan destinasi wisata unggulan di Provinsi Aceh.
Sektor kebudayaan dan pariwisata harus dioptimalkan sesuai dengan potensi yang dimiliki daerah, kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh, Reza Fahlevi pada pembukaan Rapat Koordinasi Bidang Kebudayaan dan Pariwisata se Aceh tahun 2015, di Kota Langsa, Rabu.
"Siniergisitas perencanaan destinasi wisata unggulan di Aceh sangat penting, sehingga semua kabupaten/kota memiliki tujuan wisata andalan yang potensial. Ini juga bagian dari Aceh Visit yang dicanangkan pemerintah provinsi," jelasnya.
Keberadaan sejumlah stakeholder terkait kebudayaan dan pariwisata se Aceh, diharapkan akan menghasilkan suatu formula yang tepat dalam mengembangkan sektor pariwisata di daerah masing-masing.
Selain itu, Reza Fahlevi juga sangat yakin dengan adanya pengembangan pariwisata maka setiap daerah akan mendapatkan pertambahan nilai ekonomis bagi masyarakat dan pendapatan daerah.
Rakor yang dibuka oleh Wakil Wali Kota Langsa Marzuki Hamid atas nama Gubernur Aceh berlangsung dua hari sejak Rabu hinga Kamis dan dihadiri seluruh Kepala Dinas, Kabid Kebudayaan, Kabid Pariwisata masing-masing kabupaten/kota di Aceh.
Setelah pembukaan dan sesi materi pertama, seluruh peserta bergerak menuju hutan kota yang terletak di Gampong (desa) Paya Bujuk Seuleumak, Kecamatan Langsa Baro, untuk melakukan sesi diskusi dengan latar belakang alam terbuka.
Disela diskusi saat coffe break, panitia lokal dari Disporabudpar Kota Langsa sudah menyediakan sejumlah suguhan atraksi kesenian dan hiburan kepada para peserta.
"Kita sengaja buat suasana baru untuk rakor kali ini di Langsa. Dimana kawasan hutan kota menjadi alternatif tempat berdiskusi santai sambil mendengar alunan musik dan atraksi kesenian lain," kata Kadisporabudpar Kota Langsa, Syafrizal.
Dikatakan, Kota Langsa saat ini mempromosikan sejumlah objek wisata termasuk hutan kota.
Karenanya, lanjut dia, sebagai bentuk rekreasi peserta maka panitia lokal menyediakan tenda dan panggung di kawasan hutan yang luasnya sekitar 8 hektare itu.
Sektor kebudayaan dan pariwisata harus dioptimalkan sesuai dengan potensi yang dimiliki daerah, kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh, Reza Fahlevi pada pembukaan Rapat Koordinasi Bidang Kebudayaan dan Pariwisata se Aceh tahun 2015, di Kota Langsa, Rabu.
"Siniergisitas perencanaan destinasi wisata unggulan di Aceh sangat penting, sehingga semua kabupaten/kota memiliki tujuan wisata andalan yang potensial. Ini juga bagian dari Aceh Visit yang dicanangkan pemerintah provinsi," jelasnya.
Keberadaan sejumlah stakeholder terkait kebudayaan dan pariwisata se Aceh, diharapkan akan menghasilkan suatu formula yang tepat dalam mengembangkan sektor pariwisata di daerah masing-masing.
Selain itu, Reza Fahlevi juga sangat yakin dengan adanya pengembangan pariwisata maka setiap daerah akan mendapatkan pertambahan nilai ekonomis bagi masyarakat dan pendapatan daerah.
Rakor yang dibuka oleh Wakil Wali Kota Langsa Marzuki Hamid atas nama Gubernur Aceh berlangsung dua hari sejak Rabu hinga Kamis dan dihadiri seluruh Kepala Dinas, Kabid Kebudayaan, Kabid Pariwisata masing-masing kabupaten/kota di Aceh.
Setelah pembukaan dan sesi materi pertama, seluruh peserta bergerak menuju hutan kota yang terletak di Gampong (desa) Paya Bujuk Seuleumak, Kecamatan Langsa Baro, untuk melakukan sesi diskusi dengan latar belakang alam terbuka.
Disela diskusi saat coffe break, panitia lokal dari Disporabudpar Kota Langsa sudah menyediakan sejumlah suguhan atraksi kesenian dan hiburan kepada para peserta.
"Kita sengaja buat suasana baru untuk rakor kali ini di Langsa. Dimana kawasan hutan kota menjadi alternatif tempat berdiskusi santai sambil mendengar alunan musik dan atraksi kesenian lain," kata Kadisporabudpar Kota Langsa, Syafrizal.
Dikatakan, Kota Langsa saat ini mempromosikan sejumlah objek wisata termasuk hutan kota.
Karenanya, lanjut dia, sebagai bentuk rekreasi peserta maka panitia lokal menyediakan tenda dan panggung di kawasan hutan yang luasnya sekitar 8 hektare itu.