Banda Aceh (ANTARA) - Kementerian Pertanian RI mengapresiasi program sertifikasi benih secara online Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh yang menjadi bahagian sosialisasi kepada masyarakat.
Kepala UPTD BPSBTPHP Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh Habiburrahman di Banda Aceh, Kamis mengatakan apresiasi tersebut disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI Suwandi pada webinar dan bimbingan teknis.
“Kami berterima kasih atas apresiasi ini dan ini merupakan terobosan yang dilakukan Aceh. Semoga menjadi inovasi dalam pengembangan secara nasional,” kata Habiburrahman.
Ia menyebutkan Aceh telah menyusun kebijakan dalam proses sertifikasi benih untuk memperoleh benih yang bermutu, dengan memilih jargon gunakan benih bersertifikat atau na berkat.
Na berkat, kata dia, merupakan inovasi dengan upaya melakukan sertifikasi benih secara online sekaligus memiliki barcode. Para penangkar dapat mengajukan permohonan sertifikasi benih melalui situs halaman BPSBTPHP Aceh.
“Alhamdulillah jargon na berkat ini mendapat apresiasi dari Kementerian Pertanian,” kata Habiburrahman.
Saat pemaparan dalam webinar, kata Habiburrahman, pihaknya juga menyampaikan pola pengawasan peredaran benih di Aceh yang berbasis sandi, dalam bentuk pewarnaan meliputi hijau, kuning dan merah.
Kata dia, pewarnaan bertujuan agar peredaran benih dapat terawasi dengan baik sehingga petugas dengan mudah melacak kios-kios sarana produksi pertanian atau penangkar benih yang melakukan perbanyakan benih.
“Ini juga merupakan inovasi yang kita lakukan dalam menjaga stabilitas ketersediaan benih bermutu di Aceh,” kata Habiburrahman.
Hingga saat ini, lanjut dia, realisasi sertifikasi benih tanaman pangan di Aceh, meliputi komoditas padi capaian angka produksi 1.096 ton dengan luas tanam dengan luas tanam 1.396 hektare.
Selanjutnya, kedelai capaian produksi 178 ton dengan luas tanam 477 hektare, jagung realisasi angka produksi satu ton dengan luas tanam lima hektare, serta kacang tanam masih nihil angka produksi dengan luas tanam empat hektare.
Untuk komoditas padi, kedelai dan jagung sebagian masih dalam pelaksanaan, sedangkan kacang tanah semua masih dalam pelaksanaan, kata Habiburrahman.
Selain itu, kata Habiburrahman, Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI Suwandi juga berpesan bahwa sangat penting memilih benih yang baik dan memiliki sertifikat dalam upaya menjaga kemandirian benih dan kedaulatan benih.
"Kementerian Pertanian berharap kepada seluruh provinsi agar terus menjaga dan mengawasi peredaran benih dan terus melakukan pembinaan dan pendampingan agar menghasilkan benih bermutu," kata Habiburrahman.
Kementan apresiasi program sertifikasi benih tanaman pangan di Aceh
Kamis, 18 November 2021 18:46 WIB