Langsa (ANTARA Aceh) - Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Misri A Muchsin mengatakan berdasarkan fakta dan cacatan sejarah yang ada bahwa Zawiyah Cot Kala adalah lembaga pendidikan Islam tertua di Asia Tenggara.
"Awalnya didirikan Zawiyah Buket Cibrek yang kemudian berganti nama menjadi Zawiyah Cot Kala diresmikan tahun 899 M oleh Sultan ke III Kerajaan Islam Peureulak, Sultan Sayyid Maulana Abbas Syah (888-913 M)," ungkap Misri A Muchsin saat memaparkan makalahnya pada acara Semiloka tentang Situs Monisa di Langsa, Sabtu.
Menurutnya, Kerajaan Islam Peureulak diproklamirkan pada Selasa 1 Muharram 225 H/840 M dengan sultan pertamanya adalah Sultan Alaidin Maulana Abdul Aziz Syah. Dimana fokus kerajaan ini adalah mendirikan perguruan Islam sebagai basis penyebaran Agama Islam di daerah itu.
Kemudian, perguruan tinggi Islam yang selanjutnya bernama Zawiyah Cot Kala yang menjadi pusat perkembangan Islam di Asia Tenggara. Banyak santri yang datang belajar ilmu agama di sana.
Kemasyuran Zawiyah Cot Kala, lanjut Misri, tidak hanya di kawasan nusantara akan tetapi meliputi Asia Tenggara. Disinilah letak kegemilangan kerjaan Islam Peureulak.
"Selain pusat perdagangan, Peureulak juga merupakan kiblatnya pendidikan Islam di nusantara bahkan Asia Tenggara dan sampai ke China," tuturnya.
Karenanya, sambung dia, banyak alumni Zawiyah Cot Kala yang kemudian berperan sebagai pendidik sekaligus mubaligh yang berjasa dalam penyebaran dan Islamisasi sampai ke Asia Tenggara.
"Awalnya didirikan Zawiyah Buket Cibrek yang kemudian berganti nama menjadi Zawiyah Cot Kala diresmikan tahun 899 M oleh Sultan ke III Kerajaan Islam Peureulak, Sultan Sayyid Maulana Abbas Syah (888-913 M)," ungkap Misri A Muchsin saat memaparkan makalahnya pada acara Semiloka tentang Situs Monisa di Langsa, Sabtu.
Menurutnya, Kerajaan Islam Peureulak diproklamirkan pada Selasa 1 Muharram 225 H/840 M dengan sultan pertamanya adalah Sultan Alaidin Maulana Abdul Aziz Syah. Dimana fokus kerajaan ini adalah mendirikan perguruan Islam sebagai basis penyebaran Agama Islam di daerah itu.
Kemudian, perguruan tinggi Islam yang selanjutnya bernama Zawiyah Cot Kala yang menjadi pusat perkembangan Islam di Asia Tenggara. Banyak santri yang datang belajar ilmu agama di sana.
Kemasyuran Zawiyah Cot Kala, lanjut Misri, tidak hanya di kawasan nusantara akan tetapi meliputi Asia Tenggara. Disinilah letak kegemilangan kerjaan Islam Peureulak.
"Selain pusat perdagangan, Peureulak juga merupakan kiblatnya pendidikan Islam di nusantara bahkan Asia Tenggara dan sampai ke China," tuturnya.
Karenanya, sambung dia, banyak alumni Zawiyah Cot Kala yang kemudian berperan sebagai pendidik sekaligus mubaligh yang berjasa dalam penyebaran dan Islamisasi sampai ke Asia Tenggara.