Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh mencatat jumlah penduduk miskin di daerah tersebut pada Maret 2015 bertambah sebanyak 14 ribu orang yakni dari 837 ribu orang pada September 2014 menjadi 851 ribu orang pada Maret tahun itu.
"Bertambahnya warga miskin ini disebabkan peranan komoditi makanan dan non makanan," kata Kepala BPS Provinsi Aceh, Hermanto, di Banda Aceh, Selasa.
Ia menjelaskan jumlah penduduk miskin pada Septermber 2014 sebanyak 837 ribu orang atau 16,98 persen dan menjadi 851 ribu orang atau 17 persen pada Maret 2015.
"Kenaikan angka kemiskinan ini juga dipengaruhi oleh serapan anggaran masih rendah," katanya.
Kendati terjadi kenaikan, namun jika dibanding dengan Maret 2014 dengan Maret 2015, penduduk miskin di Aceh turun yakni dari 881 ribu orang atau 18 persen menjadi 851 ribu orang atau 17 persen.
"Kami yakin jumlah ini akan terus turun pada periode selanjutnya mengingat serapan anggaran akan terus bertambah," katanya.
Ia menambahkan jumlah penduduk miskin di provinsi ujung paling barat Indonesia itu banyak terdapat di pedesaan dibanding dengan di perkotaan.
Sementara itu, Kepala Bappeda Aceh, Prof Abubakar Karim mengatakan masih rendahnya realisasi penggunaan anggaran pemerintah baik APBA dan APBN berdampak terhadap jumlah penduduk miskin.
"Insya Allah pada periode selanjutnya jumlah ini akan berkurang sebab realisasi penggunaan anggaran akan terus meningkat. Saat ini realisasi anggaran telah mencapai 41 persen," demikian Abubakar Karim.