Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kota Banda Aceh Muzakkir Tulot mengatakan masalah transportasi di ibu kota Provinsi Aceh itu harus segera diatasi.
"Walau transportasi belum menjadi besar, namun masalahnya harus segera diatasi. Jika tidak, nanti akan menjadi masalah besar dan sulit diatasi," kata Muzakkir Tulot di Banda Aceh, Senin.
Menurut Muzakkir, pertumbuhan transportasi di Kota Banda Aceh tergolong kecil. Faktor tumbuhnya transportasi ini di antaranya bertambahnya mahasiswa baru.
Wali Kota Banda Aceh, kata dia, sudah menerbitkan peraturan tentang transportasi Bus Koetaraja. Peraturan tersebut merupakan solusi mengatasi permasalahan transportasi di Kota Banda Aceh.
"Karena itu, kami mengundang pihak kampus mendiskusikan peraturan tersebut. Kehadiran pihak kampus diharapkan memberi masukan terkait peraturan yang akan diberlakukan nanti," kata dia.
Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kota Banda Aceh M Zubir mengatakan, saat ini pemerintah kota sedang membangun halte guna menunjang Bus Trans Koetaraja.
"Pembangunannya sedang berlangsung. Halte yang dibangun ini dirancang ramah kepada penyandang disabilitas," kata M Zubir menerangkan.
Sementara itu, Pembantu IV Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) DR Nazamuddin menyatakan dukungannya terhadap program bus Trans Koetaraja yang diharapkan mampu mengatasi masalah transportasi di Kota Banda Aceh.
"Unsyiah punya 32 ribu mahasiswa. Yang jadi masalah adalah tempat parkir kendaraan. Dengan adanya bus Trans Koetaraja, diharapkan bisa membantu pihak kampus mengatasi masalah perparkiran," kata dia.
Nazamuddin mengharapkan jika bus Trans Koetaraja beroperasional, ada tarif ringan untuk mahasiswa, sehingga busa tersebut menjadi transportasi utama mahasiswa.
"Walau transportasi belum menjadi besar, namun masalahnya harus segera diatasi. Jika tidak, nanti akan menjadi masalah besar dan sulit diatasi," kata Muzakkir Tulot di Banda Aceh, Senin.
Menurut Muzakkir, pertumbuhan transportasi di Kota Banda Aceh tergolong kecil. Faktor tumbuhnya transportasi ini di antaranya bertambahnya mahasiswa baru.
Wali Kota Banda Aceh, kata dia, sudah menerbitkan peraturan tentang transportasi Bus Koetaraja. Peraturan tersebut merupakan solusi mengatasi permasalahan transportasi di Kota Banda Aceh.
"Karena itu, kami mengundang pihak kampus mendiskusikan peraturan tersebut. Kehadiran pihak kampus diharapkan memberi masukan terkait peraturan yang akan diberlakukan nanti," kata dia.
Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kota Banda Aceh M Zubir mengatakan, saat ini pemerintah kota sedang membangun halte guna menunjang Bus Trans Koetaraja.
"Pembangunannya sedang berlangsung. Halte yang dibangun ini dirancang ramah kepada penyandang disabilitas," kata M Zubir menerangkan.
Sementara itu, Pembantu IV Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) DR Nazamuddin menyatakan dukungannya terhadap program bus Trans Koetaraja yang diharapkan mampu mengatasi masalah transportasi di Kota Banda Aceh.
"Unsyiah punya 32 ribu mahasiswa. Yang jadi masalah adalah tempat parkir kendaraan. Dengan adanya bus Trans Koetaraja, diharapkan bisa membantu pihak kampus mengatasi masalah perparkiran," kata dia.
Nazamuddin mengharapkan jika bus Trans Koetaraja beroperasional, ada tarif ringan untuk mahasiswa, sehingga busa tersebut menjadi transportasi utama mahasiswa.