Subulussalam (ANTARA Aceh) - Program peningkatan ekonomi kerakyatan melalui industri kecil, menengah dan mikro harus didukung untuk memberikan kebebasan kepada masyarakat yang ingin melahirkan makanan khas dan kerajinan lainya.
Pimpinan Bank Aceh Cabang Kota Subulussalam, Isvayadi saat ditemui di stand pemeran di lapangan Sadakata menyatakan mendukung penuh program pemerintah dalam mendorong melahirkan kerajinan khas daerah. "Bank Aceh sangat mendukung pengembangan usaha kecil, ini sangat baik untuk pertumbuhan ekonomi Subulussalam ke depan," kata Isvayadi kepada wartawan, Senin.
Melalui pameran stand kerajinan khas seluruh Aceh yang menampilkan berbagai prodak unggulan masing-masing daerah, diharapkan menjadi ajang promosi kerajinan yang ada di Subulussalam agar lebih dikenal masyarakat luas.
"Jadikan ini even ini sebagai kebangkitan kerajinan di Subulussalam untuk terus melahirkan prodak unggulan lainya, sehingga daerah memiliki banyak kerajianan khas unggulan," ungkapnya.
Dalam kegiatan ini Bank Aceh turut berpartisipasi dengan mendirikan satu unit stand pameran menampilkan prodak tabungan selanga dengan hadiah tanpa diundi. Hadiah tersebut berpariasi tergantung besarnya tabungan nasabah.
Isvayadi menambahkan, Bank Aceh siap memberikan modal kredit usaha kepada industri kecil yang nilainya tergantung besarnya usaha. Program ini sebagai bentuk dukungan Bank Aceh dalam mendorong pertumbuhan industri kecil di Subulussalam. Karena Bank ini merupakan milik pemerintah Aceh bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Aceh
"Bank Aceh menjaga kemitraan demi mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang digagas oleh kelompok usaha kecil,â€paparnya.
Beberapa kerajinan yang sudah dilahirkan seperti lele asap, peyek lele, pisang abon, pisang ayam, kerupuk tempe, kerupuk kentang, kue bawang manual, jagung manis, kue bawang rambat, ubi kayu, lele tutuk, kripik buah, kripik salak, kripik nangka, gula kelapa, kerupuk lambak dan ubi lado. Kerajinan yang dilahirkan oleh industri kecil ini harus dipromosikan ke luar, supaya industri kecil ini semakin berkembang dan maju sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Kegiatan Rakerda Dekranasda yang dibuka langsung oleh Gubenur Aceh, dr H Zaini Abdullah ini berlangsung sejak 2-4 November yang menampilkan kerajinan khas daerah serta fashion show yang diikuti oleh 23 kabupaten/kota.
Usai menekan tombol sirine, Gubernur Ziani Abdullah, didampingi istri Hj.Niazah A Hamid, Walikota Subulussalam Merah Sakti beserta istri Sartina melakukan pengguntingan pita disaksikan seluruh undangan yang berhadir. Kegiatan ini mengusung tema “Mewujudkan dekranasda handal, dengan perajin yang sejahtera melalui regenerasi perajin.
Pimpinan Bank Aceh Cabang Kota Subulussalam, Isvayadi saat ditemui di stand pemeran di lapangan Sadakata menyatakan mendukung penuh program pemerintah dalam mendorong melahirkan kerajinan khas daerah. "Bank Aceh sangat mendukung pengembangan usaha kecil, ini sangat baik untuk pertumbuhan ekonomi Subulussalam ke depan," kata Isvayadi kepada wartawan, Senin.
Melalui pameran stand kerajinan khas seluruh Aceh yang menampilkan berbagai prodak unggulan masing-masing daerah, diharapkan menjadi ajang promosi kerajinan yang ada di Subulussalam agar lebih dikenal masyarakat luas.
"Jadikan ini even ini sebagai kebangkitan kerajinan di Subulussalam untuk terus melahirkan prodak unggulan lainya, sehingga daerah memiliki banyak kerajianan khas unggulan," ungkapnya.
Dalam kegiatan ini Bank Aceh turut berpartisipasi dengan mendirikan satu unit stand pameran menampilkan prodak tabungan selanga dengan hadiah tanpa diundi. Hadiah tersebut berpariasi tergantung besarnya tabungan nasabah.
Isvayadi menambahkan, Bank Aceh siap memberikan modal kredit usaha kepada industri kecil yang nilainya tergantung besarnya usaha. Program ini sebagai bentuk dukungan Bank Aceh dalam mendorong pertumbuhan industri kecil di Subulussalam. Karena Bank ini merupakan milik pemerintah Aceh bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Aceh
"Bank Aceh menjaga kemitraan demi mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang digagas oleh kelompok usaha kecil,â€paparnya.
Beberapa kerajinan yang sudah dilahirkan seperti lele asap, peyek lele, pisang abon, pisang ayam, kerupuk tempe, kerupuk kentang, kue bawang manual, jagung manis, kue bawang rambat, ubi kayu, lele tutuk, kripik buah, kripik salak, kripik nangka, gula kelapa, kerupuk lambak dan ubi lado. Kerajinan yang dilahirkan oleh industri kecil ini harus dipromosikan ke luar, supaya industri kecil ini semakin berkembang dan maju sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Kegiatan Rakerda Dekranasda yang dibuka langsung oleh Gubenur Aceh, dr H Zaini Abdullah ini berlangsung sejak 2-4 November yang menampilkan kerajinan khas daerah serta fashion show yang diikuti oleh 23 kabupaten/kota.
Usai menekan tombol sirine, Gubernur Ziani Abdullah, didampingi istri Hj.Niazah A Hamid, Walikota Subulussalam Merah Sakti beserta istri Sartina melakukan pengguntingan pita disaksikan seluruh undangan yang berhadir. Kegiatan ini mengusung tema “Mewujudkan dekranasda handal, dengan perajin yang sejahtera melalui regenerasi perajin.