Subulussalam (ANTARA Aceh) - Mobil truk berisi belasan penumpang mengalami kecelakaan dan terbalik di Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, Rabu pagi, sehingga mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan 16 korban lainya mengalami luka-luka.
Kapolres Aceh Singkil AKBP Muhammad Ridwan SIK melalui Kanit Pos Lantas Bribka Mulyadi di Subulussalam, Rabu mengatakan, truk yang disupiri Sutrisno bersama belasan penumpang masuk jurang setelah remnya tiba-tiba tidak berfungsi lagi.
Insiden kecelakaan itu bermula saat satu unit mobil Colt Diesel BK 8040 LU dari Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumut, menuju Desa Mukti Makmur (Bakal Buah), Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, sehubungan undangan hiburan keybord dari warga yang sedang menggelar pesta.
Rombongan tersebut, datang bersama sejumlah biduan dilengkapi dengan alat musik seperti keybord yang ada dalam mobil tersebut, namun sampai di tikungan tajam menurun atau berjarak sekitar 50 meter dari PT Laot Bangko, mobil bersama penumpang masuk jurang.
Polisi yang mendapat informasi kecelakaan itu, langsung bergerak ke TKP, dibantu oleh anggota Dinas Perhubungan dan warga, semua korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk mendapat penanganan serius.
Ia menyatakan, satu orang korban terhimpit bak mobil, sehingga warga terpaksa membawa alat pemotong kayu senso untuk memotong bak mobil tersebut.
Mulyadi menjelaskan, akibat insiden itu satu orang korban bernama Limin (68) meninggal di tempat, sementara 16 orang lainya mengalami luka berat, kondisi mobil juga mengalami rusak berat setelah terjun bebas dan menabrak pohon karet.
Adapun korban yang mengalami luka berat yakni Samsuri (20), Rio (20), Nanda (15), Syahrial Efendi (22), Edo Syahputra (23), Diwa (15), Linda Yani (29), Tika (17), Maya (33), M Totib (34), Adreani Susanti (27), Putri Rahmadani (32), Rosmalina (33), Mariningsih (29) dam Sukriwaskito (29) serta Sutrisno (46) selaku sopir.
Mulyadi mengatakan, jika dilihat dari TKP, kondisi mobil tidak layak lagi untuk perjalanan jauh, hal ini disebabkan ban mobil di bagian belakang sudah sangat licin (botak) bahkan ada yang sudah terlihat benangnya.
"Saya lihat kondisi bannya sudah nampak benang, nampak sekali mobil itu tidak diurus, sudah tidak layak lagi digunakan untuk perjalanan jauh, sopirnya ini sangat nekad sekali membawa mobil kondisi begini," kata Mulyadi.
Salah seorang korban, Rio mengaku kejadian ini disebabkan kondisi rem mobil yang tidak befungsi lagi saat berangkat dari Perbaungan, namun hal itu tidak sempat diperbaiki sebelum berangkat ke Subulusssalam.
"Dari sana remnya sudah blong namun belum dibaguskan, sudah naas," katanya saat ditemukan di RSUD.
Menurutnya, kedatangan mereka ke Subulussalam ini merupakan yang ketiga kalinya, dengan tujuan yang sama yaitu bermain keybord pada acara pesta.
Ia mengaku semua rombongan itu merupakan satu keluarga, termasuk korban meninggal, Limin yang merupakan kakeknya sendiri.
Kapolres Aceh Singkil AKBP Muhammad Ridwan SIK melalui Kanit Pos Lantas Bribka Mulyadi di Subulussalam, Rabu mengatakan, truk yang disupiri Sutrisno bersama belasan penumpang masuk jurang setelah remnya tiba-tiba tidak berfungsi lagi.
Insiden kecelakaan itu bermula saat satu unit mobil Colt Diesel BK 8040 LU dari Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumut, menuju Desa Mukti Makmur (Bakal Buah), Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, sehubungan undangan hiburan keybord dari warga yang sedang menggelar pesta.
Rombongan tersebut, datang bersama sejumlah biduan dilengkapi dengan alat musik seperti keybord yang ada dalam mobil tersebut, namun sampai di tikungan tajam menurun atau berjarak sekitar 50 meter dari PT Laot Bangko, mobil bersama penumpang masuk jurang.
Polisi yang mendapat informasi kecelakaan itu, langsung bergerak ke TKP, dibantu oleh anggota Dinas Perhubungan dan warga, semua korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk mendapat penanganan serius.
Ia menyatakan, satu orang korban terhimpit bak mobil, sehingga warga terpaksa membawa alat pemotong kayu senso untuk memotong bak mobil tersebut.
Mulyadi menjelaskan, akibat insiden itu satu orang korban bernama Limin (68) meninggal di tempat, sementara 16 orang lainya mengalami luka berat, kondisi mobil juga mengalami rusak berat setelah terjun bebas dan menabrak pohon karet.
Adapun korban yang mengalami luka berat yakni Samsuri (20), Rio (20), Nanda (15), Syahrial Efendi (22), Edo Syahputra (23), Diwa (15), Linda Yani (29), Tika (17), Maya (33), M Totib (34), Adreani Susanti (27), Putri Rahmadani (32), Rosmalina (33), Mariningsih (29) dam Sukriwaskito (29) serta Sutrisno (46) selaku sopir.
Mulyadi mengatakan, jika dilihat dari TKP, kondisi mobil tidak layak lagi untuk perjalanan jauh, hal ini disebabkan ban mobil di bagian belakang sudah sangat licin (botak) bahkan ada yang sudah terlihat benangnya.
"Saya lihat kondisi bannya sudah nampak benang, nampak sekali mobil itu tidak diurus, sudah tidak layak lagi digunakan untuk perjalanan jauh, sopirnya ini sangat nekad sekali membawa mobil kondisi begini," kata Mulyadi.
Salah seorang korban, Rio mengaku kejadian ini disebabkan kondisi rem mobil yang tidak befungsi lagi saat berangkat dari Perbaungan, namun hal itu tidak sempat diperbaiki sebelum berangkat ke Subulusssalam.
"Dari sana remnya sudah blong namun belum dibaguskan, sudah naas," katanya saat ditemukan di RSUD.
Menurutnya, kedatangan mereka ke Subulussalam ini merupakan yang ketiga kalinya, dengan tujuan yang sama yaitu bermain keybord pada acara pesta.
Ia mengaku semua rombongan itu merupakan satu keluarga, termasuk korban meninggal, Limin yang merupakan kakeknya sendiri.