Banda Aceh (ANTARA) - Fenomena pelangi kembar (twinned-rainbow) yang terjadi pada Kamis sore hari di Aceh Besar merupakan salah satu kejadian meteorologis yang langka.
Staf ahli BMKG Provinsi Aceh, Andrean Simanjuntak, menjelaskan bahwa fenomena pelangi kembar terjadi karena adanya siklus hidrologi dan muncul kembar karena dibiaskan dua kali oleh tetesan air hujan.
"Prosesnya sama seperti pelangi pada umumnya, tetapi muncul dua pelangi. Pelangi kedua merupakan inversi dari pelangi pertama seperti efek bayangan pada cermin," katanya.
Andrean menjelaskan efek bayangan tersebut dapat dilihat dari warna pelangi. Warnanya akan ada merah di bagian terluar lengkungannya, tetapi pada pelangi kedua warna merah akan ada di bagian dalamnya jika dilihat lebih jelas tetapi salah satu kadang terlihat sedikit kabur.
Menurut dia, fenomena langka pelangi kembar tidak bergantung pada musim tertentu yang penting adanya siklus hidrologi yang menghasilkan awan cumulonimbus dan hujan serta keberadaan matahari yang cukup jelas.
"Durasi double rainbow biasanya terjadi selama satu jam kemudian perlahan akan hilang karena tidak adanya hujan dan posisi matahari yang makin terbenam," katanya.
Ia juga mengimbau masyarakat juga tidak perlu khawatir dengan fenomena langka ini karena memang murni proses cuaca yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
"Sebaliknya, masyarakat cukup beruntung bisa melihat fenomena langka ini karena hanya pada beberapa daerah saja terjadi seperti di Bali, Desember 2021," katanya.