Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Museum Tsunami Aceh di Kota Banda Aceh menggelar pameran temporer yang mengangkat tema "Nelayan dan Tsunami Aceh".
Koordinator Museum Tsunami Aceh Almuniza Kamal di Banda Aceh, Rabu mengatakan pameran berlangsung 3-14 Mei 2017. Pameran mengusung judul "Kehidupan Nelayan Pascatsunami 2004".
"Pameran menampilkan 32 koleksi foto, berkenaan dengan kehidupan nelayan, video saksi hidup nelayan yang selamat dari tsunami," kata Almuniza Kamal di Banda Aceh, Rabu.
Selain itu, kata dia, pameran juga menampilkan sejarah Panglima Laot zaman pemerintahan Samudra Pasai di abad 14 hingga Panglima Laot di abad 18, serta media edukatif mitigasi bencana gempa dan tsunami.
Pameran, kata dia, berlangsung pukul 19.30 hingga 22.00 WIB setiap hari. Pengunjung tidak dipungut biaya apapun untuk menyaksikan pameran tersebut.
"Kami mengundang masyarakat mengunjungi pameran temporer tersebut. Selain pameran nelayan dan tsunami, kegiatan ini juga akan memamerkan foto pesona Aceh," kata Almuniza Kamal.
Cut Intan Damayanti, penanggung jawab pameran temporer Museum Tsunami Aceh, mengatakan kegiatan ini digelar untuk membangkitkan semangat nelayan yang telah kembali menata kehidupannya setelah musibah gempa dan tsunami 26 Desember 2004.
"Sekarang ini, Aceh telah bangkit dari luka dan kesedihan. Begitu juga dengan nelayan Aceh, mereka telah bangkit," kata Cut Intan Damayanti menyebutkan
Saat ini, kata dia, masyarakat Aceh sedang melangkah dan menata kembali kehidupan serta membangun masa depan yang lebih baik lagi setelah mengalami musibah dahsyat 13 tahun silam.
"Untuk itu, perlu ditampilkan kisah-kisah korban tsunami agar menjadi pembelajaran bagi generasi sekarang dan mendatang, sehingga mereka siap menghadapi bencana," kata Cut Intan Damayanti.