"Jumlah gampong yang terdampak langsung akibat bencana kekeringan tersebut adalah 24 gampong dalam wilayah Kecamatan Lhoknga dan satu gampong dalam wilayah Kecamatan Peukan Bada dengan jumlah jiwa yang terdampak 16.755 jiwa," katanya.
Ia menambahkan untuk mengatasi kemungkinan dampak yang semakin meluas Pemkab Aceh Besar mengambil langkah-langkah antisipatif dengan langsung menggelar rapat koordinasi lintas sektoral serta memutuskan untuk menetapkan siaga darurat kekeringan.
Selanjutnya, Iswanto mengatakan Pemkab Aceh Besar melalui BPBD membentuk posko siaga darurat kekeringan di Kecamatan Lhoknga serta langsung melakukan penanganan awal yaitu penyaluran air bersih kepada masyarakat terdampak kekeringan di Kecamatan Lhoknga dan Peukan Bada.
Baca: Siaga darurat kekeringan Aceh Besar, Waqeefa distribusi air bersih untuk 28 gampong
Ia menyebutkan sampai dengan 22 Juli 2024 (18 hari) posko terbentuk, pasokan air bersih yang sudah disalurkan kepada masyarakat sejumlah 1,5 juta liter yang turut dibantu Kementerian Sosial melalui Dinas Sosial Provinsi Aceh, Balai Prasarana Permukiman Wilayah Aceh, PDAM Tirta Mountala, PDAM Tirta Daroy, Satbrimob Polda Aceh dan beberapa LSM.
Iswanto berharap lewat apel siaga tersebut partisipasi dari semua instansi baik itu pemerintah maupun dunia usaha dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar khususnya dapat mengambil peran dalam usaha penanggulangan bencana sesuai dengan porsi tugas masing-masing, sehingga semua dapat meminimalisir terjadinya bencana di kabupaten tersebut.
Usai apel, Muhammad Iswanto bersama Wadansatbrimod Polda Aceh AKBP Charlie Syahputra Bustaman dan Dandim 001/KBA Kolonel Czi Widya Wijanarko didampingi Danrindam Iskandar Muda, Danyonif Raider 112/DJ, Dan Pos AL Lhoknga serta sejumlah kepala OPD meninjau lokasi kekeringan di Gampong Mon Ikeun, Kecamatan Lhoknga.
Baca: Kementerian Sosial bantu air dan 13 tandon di daerah kekeringan