Sabang (ANTARA Aceh) - Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Pulau Rondo yang berada paling ujung barat Indonesia membutuhkan dua armada kapal patroli untuk menjaga dan mengamankan wilayah tersebut sebagian bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Untuk melakukan patroli atau pengamanan pulau terluar, kita membutuhkan dua kapal," kata Komandan Pleton (Danton) Satgas Pangamanan Pulo Rondo Lettu Mar Ervan di Sabang, Kamis.
Ia menuturkan selama ini pihaknya mengandalkan perahu karet untuk melakukan patroli rutin di sekitar pulau terluar tersebut. "Kita hanya ada satu perahu karet dan rutin melakukan patroli disekitar pulau," kata Evan.
Ia megemukakan pihaknya sudah mengusulkan ke Kementerian Pertahanan (Menhan) RI untuk mengadakan dua armana patroli di wilayah itu.
"Kami sudah mengusulkan pengadaan dua kapal patroli di Pulau Rondo ke Menhan dan kapal patroli ini sangat dibutuhkan untuk mengoptimalkan pengamanan pulau terluar NKRI," ujarnya.
Satgas Gabungan Pam Pulau Rondo berjumlah 34 orang, terdiri dari 24 orang prajurit Marinir TNI AL, dan 10 orang dari prajurit dari Batalyon Infanteri 115/ML.
Pulau Rondo secara geografis berada di ujung paling barat Indonesia di kawasan jalur pelayaran kapal-kapal kargo internasional dan secara teritorial masuk wilayah Kodim 0112 Sabang, Kodam Iskandar Muda Aceh.
Kota Madya Sabang sendiri terdiri dari lima pulau diantaranya Pulau Weh, Rubiah, Seulako, Klah dan paling ujung adalah Pulau Rondo yang jaraknya sekitar 15 mil atau sekitar 24 kilometer dari lepas pantai Pulau Weh (Pusat Kota Sabang).
Secara keseluruhan luas Pulau Rondo 42 hektar dan terletak pada titik koordinat 06.05.00 Lintang Utara (LU) dan 095.07.00 Barat Timur (BT).