Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Kalangan masyarakat mendukung penghentian proyek pabrik semen di Laweung, Kabupaten Pidie dan mereka minta agar pihak PT Semen Indonesia Aceh (SIA) segera menyelesaikan sengketa lahan.
"Kami meminta persoalan lahan atau tanah yang bermasalah diselesaikan sebelum PT Semen Indonesia Aceh membangun pabrik semen," kata Ilyas, tokoh masyarakat Kecamatan Batee, Kabupaten Pidie, di Banda Aceh, Selasa.
Ilyas juga menyambut baik pihak PT Semen Indonesia Aceh menghentikan sementara pembangunan pabrik sebelum permasalahan lahan tuntas.
Menurut dia, persoalan lahan merupakan permasalahan krusial. Masalah ini juga jangan dibiarkan berlarut-larut karena akan menghambat pembangunan pabrik semen.
Selain itu, persyaratan analisa mengenai dampak lingkungan atau Amdal pembangunan pabrik semen juga harus dipenuhi. Sebab, pabrik yang akan dibangun ini tentu mengeluarkan polusi, terutama udara.
"Masalah Amdal juga jangan diabaikan, sehingga keberadaan pabrik semen ini ke depan tidak menjadi dilema bagi masyarakat setempat," ungkap Ilyas menyebutkan.
Lain halnya dengan Muhammad Jawahir, warga Kecamatan Muara Tiga, Pidie. Ia menyebutkan penghentian pembangunan pabrik semen bukan karena penolakan masyarakat.
"Penghentian ini karena ada permasalahan lahan yang belum tuntas. Penghentian ini bukan karena masyarakat menolak pembangunan semen," kata dia.
Menurut dia, permasalahan-permasalahan yang ada harus dituntaskan. Sebab, pembangunan semen ini terkait dengan investasi. Jika terjadi permasalahan, maka terganggu pula investasi.
"Masyarakat tidak menolak investasi. Namun, investasi juga jangan sampai mengorbankan masyarakat. Jadi, persoalan lahan pembangunan pabrik semen di Laweung tersebut juga harus dituntaskan," kata Muhammad Jawahir.
Sebelumnya, PT Semen Indonesia Aceh menghentikan proyek pembangunan pabrik di Laweung sampai masalah lahan selesai.
"Masalah lahan telah kami serahkan kepada Pemerintah Kabupaten Pidie untuk menyelesaikannya. Bila masalah sudah selesai maka pembangunan akan kita lanjutkan," kata Direktur Utama Bahar Syamsu.
Ia menyatakan terkait penghentian tersebut maka seluruh kegiatan sosial perusahaan (CSR) yang selama ini sudah berjalan dan yang telah direncanakan juga mengalami penundaan terhitung 10 Oktober 2017.
Hingga saat ini, PT Semen Indonesia Aceh telah menghabiskan dana Rp300 miliar. Dalam proyek pabrik semen di Laweung, PT Semen Indonesia Aceh bekerja sama dengan PT Samana Citra Agung sebagai pemegang saham sebesar 12 persen selaku pihak yang memiliki lahan.