"Dasar pertimbangan mutasi adalah untuk mengoptimalkan fungsi lembaga wali nanggroe sebagai lembaga pemersatu masyarakat Aceh," kata Wagub Aceh di sela-sela melantik empat pejabat eselon II A di lingkungan Pemerintah Aceh di Banda Aceh, Senin.
Ada pun empat pejabat yang dilantik tersebut adalah Taqwallah sebagai Asisten II, Saidan Nafi sebagai Asisten III Setda Aceh, Kamaruddin Andalah sebagai Kepala Badan Kepegawaian Aceh dan Syaiba Ibrahim sebagai Kepala Sekretariat Khatibul Wali Nanggroe.
"Kami berharap dengan penyegaran ini lembaga Wali Nanggroe akan ada sebuah inovasi baru karena rakyat butuh peran lembaga ini," kata Nova.
Ia menjelaskan Lembaga Wali Naggroe adalah lembaga yang sangat strategis dalam kehidupan masyarakat Aceh, di mana lembaga tersebut menandakan kekhususan Aceh dibanding daerah lain.
Ia mengatakan untuk mutasi Pejabat DKA guna memperkuat pengendalian kepegawaian Aceh yang juga merupakan hal paling penting untuk menjabarkan program strategis Pemerintah Aceh.
"Rasionalitas dan peningkatan kinerja Aparatur Sipil Negara merupakan suatu keharusan dalam rangka reformasi birokrasi serta peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
Ia juga mengatakan mutasi yang dilakukan terhadap asisten tersebut juga dilakukan dalam rangka memperkuat fungsi koordinasi yang dilakukan oleh para Asisten Sekda guna mempercepat pelaksanaan program dan kegiatan baik yang bersumber dari APBN maupun APBA.
"Pergantian dalam struktur pemerintahan merupakan hal yang lazim terjad dan ini merupakan dinamika kerja di setiap organisasi pemerintahan dan diperlukan untuk memastikan keberlangsungan program pembangunan. Pergantian ini untuk peningkatan kualitas lembaga dan seluruh tim kerja," kata Nova.