Banda Aceh (ANTARA) - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Marlina Muzakir mendorong pengembangan industri sutera lokal tanah rencong secara berkelanjutan dalam rangka meningkatkan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
"Sutera merupakan kekayaan budaya sekaligus potensi ekonomi yang perlu dikelola secara serius dan berkelanjutan," kata Marlina Muzakir, di Aceh Besar, Kamis.
Pernyataan itu disampaikan Marlina Muzakir saat memimpin penanaman perdana tanaman murbei di Gampong Siem, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar.
Penanaman secara simbolis dilakukan di lahan milik Dayah (pesantren) Terpadu Darul Ihsan Abu Hasan Krueng Kalee yang kini dimanfaatkan oleh kelompok UMKM Jalur Sutera Aceh.
Marlina mengatakan, langkah ini menjadi bagian dari upaya mendukung pengembangan dan menghidupkan kembali industri sutera Aceh sebagai sumber pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.
“Saya percaya kelompok UMKM Jalur Sutera Aceh bisa menjadi salah satu pilar penting dalam membangkitkan kembali industri sutera di Aceh,” ujarnya.
Baca: Dekranasda Aceh Besar komit dampingi perajin lokal
Dirinya mengapresiasi kepada para penggiat UMKM Jalur Sutera Aceh atas kerja keras mereka mengembangkan sektor tersebut. Pihaknya berkomitmen untuk terus memberikan dukungan.
"Kita berkomitmen mendukung dan memperjuangkan penguatan UMKM di Aceh, terutama yang berbasis pada warisan budaya lokal ini," kata Marlina.
Usai penanaman, Marlina kemudian berziarah ke makam ulama Aceh, Abu Hasan Krueng Kalee, yang berada di dalam komplek Dayah Darul Ihsan. Serta mengunjungi pusat kerajinan tenun "Rumah Tenun Mutiara Songket" di wilayah setempat.
Dirinya merasa kagum melihat hasil karya para pengrajin yang mayoritas perempuan itu secara konsisten memproduksi tenun songket Aceh dengan motif-motif khas dan modern.
Dirinya berharap keberadaan UMKM ini juga mampu mendorong kemandirian ekonomi masyarakat sekaligus melestarikan warisan budaya Aceh.
"Selain menjaga tradisi, mereka juga menghidupi keluarga dari hasil tenun ini. Ini luar biasa," demikian Marlina Muzakir.
Baca: Dekranasda Aceh: Promosi budaya di era modern perlu kreasi dan inovasi