Simeulue (ANTARA) - Kalangan agen pengumpul hasil perkebunan di Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, menyatakan harga cengkeh di kabupaten kepulauan tersebut mengalami kenaikan hingga mencapai Rp100 ribu per kilogram.
Lukman, agen pembeli hasil perkebunan, di Simeulue, Selasa, mengatakan saat ini harga cengkeh kering masih relatif stabil bahkan ada kemungkinan akan terus mengalami kenaikan harga dari sebelumnya Rp80 ribuan.
"Untuk cengkeh saat ini Rp100 ribu per kilogram. Kalau cengkehnya benar-benar kering harganya bisa lebih tinggi lagi. Sementara harga pinang kupas kering mengalami penurunan," kata Lukman.
Selain membeli cengkeh kering, Lukman juga membeli cengkeh yang masih basah dari petani cengkeh di Pulau Simeulue. Namun harganya jauh di bawah harga cengkeh kering.
"Sedangkan cengkeh basah, kami membelinya dengan harga berkisar Rp35 ribu hingga Rp40 ribu per bambu atau setara dengan ukuran dua liter," kata Lukman menyebutkan.
Baca: Produksi cengkeh di Simeulue capai 3.907 ton
Berbeda dengan cengkeh yang terus naik, nilai jual buah pinang kering justru saat ini jauh mengalami penurunan harga. Sebelumnya, harga pinang kering di Pulau Simeulue mencapai Rp11 ribu per kilogram.
"Namun, saat ini mengalami penurunan secara drastis. Untuk harga pinang kering Rp7.000 per kilogramnya. Ini jauh menurun dari beberapa bulan sebelumnya," kataLukman.
Menurut Lukman, naik atau turunnya harga komoditas perkebunan di Simeulue ini tergantung agen di Medan, Sumatera Utara. Sedangkan agen pengumpul di Pulau Simeulue menyesuaikan harga di daratan Pulau Sumatra.
"Kami di sini hanya menyesuaikan harga dari agen di Medan. Kalau harga tinggi, tentu kami naikkan. Kalau turun, kami pun akan menyesuaikannya," kata Lukman menjelaskan.
Biyong, petani di Pulau Simeulue, mengharapkan harga cengkeh ini bisa terus bertahan. Sebab, dengan kondisi ekonomi saat ini sulit dengan harga cengkeh membaik, tentu bisa membantu masyarakat, khususnya.
"Kami juga berharap Pemerintah Kabupaten Simeulue dapat menjaga kestabilan harga cengkeh. Jangan seperti pinang, hanya beberapa saat saja harganya tinggi terus turun lagi," kata Biyong.