Aceh Timur (ANTARA) - Sejumlah siswa di SD Negeri Seuneubok Teungoh, Kecamatan Darul Ihsan, Kabupaten Aceh Timur, belajar sambil tengkurap di lantai karena meja dan kursi yang selama ini biasa mereka gunakan dalam kondisi rusak.
"Meja dan kursi sudah rusak. Yang ada pun, tidak layak pakai lagi. Akibatnya, anak-anak terpaksa tengkurap saat belajar. Kondisi ini menyebabkan beberapa anak mengeluh sakit punggung," kata Kepala SD Negeri Seuneubok Teungoh Nurul Fajri di Aceh Timur, Selasa.
Menurut Nurul Fajri mengatakan, siswa kelas satu dan dua menjadi kelompok yang paling terdampak. Mereka mengikuti proses belajar mengajar di ruangan tanpa alas, menulis sambil menahan sakit karena posisi yang tidak nyaman.
Baca juga: Lakukan sidak, Pj Wali Kota Lhokseumawe dapati fasilitas sekolah tak layak pakai
Kondisi semakin memprihatinkan, kata dia, dengan adanya sistem pembelajaran bergilir akibat keterbatasan ruang dan sarana. Siswa kelas satu dan dua harus belajar secara bergantian.
"Usai kelas satu menyelesaikan proses belajar mengajar, barulah kelas dua masuk. Kemudian, sisa kelas dua menyapu lantai sebagai persiapan ruang belajar," kata Nurul Fajri.
Baca: Sekolah di Aceh Tamiang rusak parah dihantam angin kencang
Ia mengatakan rusak parahnya sarana dan prasarana sekolah tersebut karena bencana banjir rutin melanda kawasan sekolah. Dan ini sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir.
"Kami berharap pemerintah daerah segera turun tangan dan memberikan perhatian serius agar anak-anak bisa belajar dengan layak dan bermartabat," kata Nurul Fajri menyebutkan.
Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Timur, Rizwan mengatakan kerusakan meja dan kursi di SD Negeri Seuneubok Teungoh, Kecamatan Darul Ihsan, disebabkan banjir yang kerap melanda wilayah itu, sehingga merusak mebel di sekolah tersebut.
"Kami juga sudah turun langsung ke lokasi dan melihat sendiri kondisinya. Memang, memprihatinkan, tidak ada kursi dan meja, siswa harus belajar di lantai," kata Rizwan menyebutkan.
Rizwan mengatakan saat ini belum ada pengadaan meja dan kursi untuk sekolah tersebut karena keterbatasan anggaran. Namun begitu, pihaknya berupaya mengusul pada saat adanya perubahan anggaran.
"Kami baru bisa mengusulkan anggaran pengadaan meja dan kursi serta lainnya untuk sekolah dasar tersebut pada perubahan anggaran sekitar Juni atau Juli 2025," kata Rizwan.
Baca: Pemkab Aceh Timur siap lahan lima hektare untuk sekolah rakyat