"Kerusakan infrastruktur juga menyebabkan lumpuhnya aktivitas perekonomian, pendidikan, serta pelayanan masyarakat di sejumlah wilayah terdampak bencana," kata Afifullah.
Sementara, warga terdampak banjir sebanyak 235.127 jiwa dari 55.483 keluarga. Dari jumlah tersebut, sebanyak 204.867 jiwa dari 47.094 keluarga mengungsi. Serta 33.752 jiwa dari 8.543 keluarga tidak mengungsi.
Saat ini, terdapat 820 titik lokasi pengungsian yang tersebar di berbagai kecamatan, meliputi meunasah, sekolah, gedung publik, serta rumah warga yang masih memungkinkan untuk dijadikan tempat berlindung sementara.
Afifullah mengatakan wilayah bencana banjir terjadi pada Rabu (26/11) meliputi 413 gampong atau desa yang tersebar di 24 kecamatan di Kabupaten Aceh Timur.
Baca: Pemkab Aceh Timur pasok elpiji untuk wilayah bencana
Ketinggian air berkisar 10 hingga tiga meter. Banyak wilayah masih dalam kondisi terisolir, akibat jembatan rusak, longsor, dan jalan putus yang hingga kini belum sepenuhnya dapat dilalui.
Kendala di lapangan, kata dia, proses penanganan darurat di antaranya listrik padam di banyak wilayah, operasional transportasi terhambat akibat keterbatasan pasokan bahan bakar, dan jaringan komunikasi putus.
Kemudian, kekurangan perahu karet untuk evakuasi, beberapa jalur menuju lokasi bencana masih terputus total, sehingga memperlambat proses distribusi logistik bantuan serta pelayanan korban banjir di daerah terisolir.
"Seluruh unsur penanggulangan bencana terus bekerja maksimal di lapangan. Prioritas utama adalah keselamatan warga, evakuasi korban, serta pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi," kata Afifullah.
Baca: Bupati: Korban bencana di Aceh Timur butuh hunian sementara
