Mayat yang sudah mengembung dan mulai membusuk itu ditemukan menyangkut di batangan kayu oleh seorang warga pencari pakan ternak. Saksi kemudian memberitahukan penemuan ini kepada warga lainnya.
Wakil Ketua Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Aceh Utara, Akmal Daud di Pantonlabu menyatakan, mayat tersebut ditemukan sekitar pukul 10.00 WIB dan baru diangkat setelah tiba pihak kepolisian sekitar pukul 12.10 WIB.
"Mayat tersebut kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Cut Mutia (RSUCM) menggunakan ambulans oleh pihak medis dan polisi setempat," kata Akmal Daud, yang ikut membantu evakuasi mayat tersebut.
Awalnya warga menemukan jasad perempuan itu tidak lama kemudian warga juga menemukan sebuah janin atau embrio yang tidak jauh dari lokasi jasad perempuan tersebut didapati atau sekitar 50 meter.
Dikatakan, penemuan mayat ini berawal saat seorang warga pencari rumput pergi ke lokasi itu untuk memotong rumput. Lalu saksi mencium bau amis, dan berupaya mencari sumber bau tersebut.
Sontak, pencari rumput melihat sosok mayat tanpa busana mengapung di sungai. Lalu dia memberitahukan kepada warga lainnya. Warga bersama pihak kepolisian dan pihak medis di kecamatan itu datang ke lokasi.
Kapolres Aceh Utara AKBP Ahmad Untung Surianata melalui Kapolsek Langkahan Ipda Samsul Bahri membenarkan penemuan mayat ini.
Disebutkan, barang bukti yang ditemukan dari tubuh korban berupa jam tangan dan pakain dalam.
"Sejauh ini identitas korban belum diketahui. Namun ada beberapa warga di daerah ini mengaku kehilangan salah satu anggota keluarganya. Saat ini mereka sudah pergi rumah sakit untuk melihat mayat tersebut," katanya.
Pihak kepolisian setempat menyebut, jasad tanpa identitas tersebut diduga adalah korban pembunuhan, karena di bagian wajah didapati luka robek. Meski demikian pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.