Pelatihan mitigasi bencana dan menghadapi kebakaran dipusatkan di Pasat Atjeh, Banda Aceh, Rabu. Pelatihan dibuka secara simbolis Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop) Banda Aceh Rizal Junaedi.
Pelatihan menghadirkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banda Aceh Fadhil serta dan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Banda Aceh.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop) Banda Aceh Rizal Junaedi mengatakan, pelatihan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pedagang dalam menghadapi bencana serta penanganan menghadapi kebakaran.
"Bencana tidak bisa diprediksi kapan terjadi. Namun begitu, pedagang yang biasa berada di lingkungan pasar harus siap menghadapinya. Kesiapan harus didukung dengan pelatihan," kata dia.
Rizal Junaedi mengatakan, pelatihan tersebut didukung sepenuh Yayasan Danamon Peduli. Tidak hanya pelatihan, yayasan yang dibentuk PT Bank Danamon tersebut juga membantu alat pemadam kebakaran untuk pasar di Kota Banda Aceh.
"Kami mengapresiasi dan berterima kasih apa yang diberikan oleh Yayasan Danamon untuk pedagang pasar di Kota Banda Aceh. Kami berharap dengan pelatihan ini, pedagang pasar mampu memiliki kapasitas dalam menghadapi kebakaran dan mitigasi bencana lainnya," kata Rizal Junaedi.
Sementara itu, Area Manajer Bank Danamon Aceh Teuku Muhamad Ivan Jorilanda mengatakan, pelatihan yang diberikan tersebut merupakan dukungan PT Bank Danamon mewujudkan pelaku pasar yang tangguh terhadap bencana.
"Pelatihan ini sebagai bentuk aksi nyata kami terhadap pedagang, khususnya pasar rakyat. Kami berharap dengan pelatihan ini pedagang pasar di Kota Banda Aceh tangguh dalam menghadapi bencana," kata dia.
Teuku Muhamad Ivan mengatakan, pelatihan serupa juga telah dilakukan di berbagai kota di Indonesia dengan penerima manfaat mencapai 2.179 pelaku pasar sejak 2015.
Selain itu, pelatihan serupa juga telah diberikan kepada 247 komunitas pasar di berbagai kota di Indonesia. Sedangkan pelatihan yang di Aceh, ini untuk pertama kalinya," kata Teuku Muhamad Ivan.