Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Sejumlah barang komoditi ekspor yang berasal dari Aceh, tidak lagi menggunakan pelabuhan di empat provinsi untuk diekspor dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
"Tiga tahun belakangan, komoditi Aceh cuma diekspor melalui dua provinsi yakni Sumatera Utara dan Jakarta," ucap Kepala Badan Pusat Statistik Aceh, Wahyudin di Banda Aceh, Kamis.
Sebelumnya, ia menjelaskan, beberapa komoditi asal Aceh sejak tujuh tahun terakhir tercatat telah diekspor melalui pelabuhan lain, sehingga manfaat positif dirasakan bagi provinsi pengekspor.
Seperti total nilai ekspor di tahun 2011 sebesar 22,63 juta dolar AS, diantaranya 22,1 juta dolar AS diekpor melalui Sumut, 529,3 ribu dolar AS lewat Jakarta, dan tujuh ribu melalui Riau.
Lalu tahun 2012 total nilai ekspor 15,29 juta dolar AS, terdapat 15,24 juta dolar AS diantaranya lewat Sumut, 42,94 ribu dolar AS melalui Bali, dan 13,9 ribu dolar AS lewat Jakarta.
Tahun 2013 dari total nilai ekspor pelabuhan lain 16,39 juta dolar AS, diantaranya 16,39 juta dolar AS meski lewat Sumut, 23,3 ribu dolar AS melalui Jawa Timur, 15,47 ribu dolar AS lewat Bali, dan 2,85 ribu dolar AS melalui Jakarta.
"Total nilai ekspor di 2014, tercatat 19,07 juta dolar AS. Ada 18,9 juta dolar AS Sumut, 149,92 ribu dolar AS Jakarta, 13,97 ribu dolar AS Jawa Tengah, dan 3,9 ribu dolar AS lewat Jawa Timut," terang dia.
"Praktis sejak tahun 2015 sampai 2017, hanya dua pelabuhan lain komoditi asal Aceh diekspor. Mayoritas menggunakan pelabuhan di Sumut," kata Wahyudin.
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdanganggan Aceh, Nurdin mengatakan, terdapat sederet manfaat bisa didapat jika pelabuhan di Aceh aktif dan dipilih sebagai pusat ekspor komoditi lokal.
"Jika ekspor dilakukan lewat pelabuhan lokal, maka akan ada keuntungan yang didapat bagi daerah, seperti terserapnya tenaga kerja dan tumbuhnya perekonomian di sekitar pelabuhan," jelas dia.
Ia mengatakan, suatu pelabuhan laut harus memiliki kepastian jadwal dan berkesinambungan tetang jadwal keberangkatan kapal, agar semua eksportir membawa komoditinya untuk diekspor.
Secara otomatis, lanjutnya, maka terjadi geliat perekonomian yang tumbuh di sekitar lokasi pelabuhan, seiring terserapnya para tenaga kerja lokal.
"Faktor infrastruktur pelabuhan di Aceh, hingga kini belum memadai. Lalu komoditi yang dimiliki oleh Aceh, belum cukup untuk diekspor secara berkelanjutan," jelasnya.
Ekspor Aceh tak gunakan pelabuhan empat provinsi
Kamis, 22 Maret 2018 18:03 WIB