Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh, Provinsi Aceh, lebih mengintensifkan pemantauan harga dan ketersediaan kebutuhan bahan pokok sebulan menjelang puasa.
"Ya, benar. Ada 13 pasar terus kami pantau baik harga, maupun distribusi barang," ujar Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Banda Aceh, Nasri Sufi di Banda Aceh, Senin.
Ia berujar, berbagai kebutuhan terutama sembilan bahan pokok bagi masyarakat yang tinggal di kota berjuluk "Serambi Mekkah" tersebut dipasok oleh sembilan distributor di Aceh.
Pihaknya terus menjalin komunikasi dengan pedangan tingkat distributor demi terpenuhinya kebutuhan masyarakat, terutama dalam menghadapi Ramadan dan Idul Fitri tahun 2018.
"Selain sembilan pemasok itu, Bulog juga tetap menangani kebutuhan pokok di Aceh. Terutama jelang Ramadan, agar harga dipasaran tetap stabil. Itu, wajib dilakukan Bulog," katanya.
Data pihaknya pekan lalu menyebut, harga kebutuhan pokok relatif stabil akibat pasokan lancar. Terjadi selisih harga Rp100 hingga Rp1.000 per kilogram/kg untuk grosir dan eceran di Banda Aceh.
Seperti beras premium tingkat grosir Rp13.000 dan teceran Rp13.500 per kg, beras medium Rp8.900 dan Rp9.000 per kg, dan gula pasir Rp12.500 dan Rp13.000 per kg.
Minyak goreng kemasan Rp14.000 dan Rp15.000 per liter, non kemasan Rp11.000 dan Rp12.000 per liter, cabai merah keriting Rp38.000 dan Rp40.000 per kg, cabai merah bisa Rp43.000 dan Rp45.000 per kg, dan lain sebagainya
"Pemantauan stabilitasi dan ketersediaan dipasaran, merupakan tindaklanjut tim satuan tugas (satgas) pangan tingkat provinsi," tegas Nasri.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, Aulia Sofyan sebelumnya mengaku, tim Satgas Pangan dewasa ini telah melakukan pengawasan dan pengendalian harga kebutuhan pokok.
"Alhamdulillah, berbagai kebutuhan bahan pokok sampai hari ini, stoknya masih tersedia dan harga juga relatif stabil," tegasnya.
Pemko intensifkan pantau kebutuhan pokok jelang puasa
Senin, 16 April 2018 10:59 WIB