Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) menilai, turis dari Malaysia lebih cocok dengan faktor budaya di provinsi yang menerapkan syariat Islam, yakni "Serambi Mekkah" julukan bagi Aceh.
"Budaya ke Islaman di Aceh sesuai dengan budaya mereka (Malaysia), dan sama-sama bangsa Melayu," terang Sekretaris ASITA Aceh, Totok Julianto di Banda Aceh, Rabu.
Ia mengatakan, provinsi yang terletak paling ujung barat sumatera tersebut merupakan daerah pada awal mula masuknya penyebaran Islam di Indonesia pada abad ke-17.
Hingga kini agama Islam masih dianggap sangat konservatif bagi pemeluknya, dan mereka hidup sehari-hari menjunjung tinggi nilai agama yang menggunakan hukum syariah Islam.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) setempat mencatat, mayoritas kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Aceh dalam tujuh bulan terakhir didominasi oleh turis asal Malaysia 15.843 orang dari total 19.796 kunjungan wisman.
"Hal ini yang menjadi faktor utama, karena persamaan budaya antara Malaysia dan Aceh. Disamping secara demografi saling berdekatan, sehingga lebih terjangkau harga tiket dan harga `tour-nya`," jelas dia.
Ia mengaku, tidak sepakat dengan anggapan bahwa turis dari negeri jiran tersebut ingin mengunjungi sejumlah daerah di Aceh akibat bencana gempa, dan tsunami sekitar 13 tahun silam.
"Kalau mengunjungi tempat-tempat tsunami, saya pikir tidak ya. Karena jenis wisata di Aceh sesuai dengan yang mereka inginkan," ungkap Totok.
Gubernur Aceh Irwandi Yusuf sebelumnya menyatakan, akan meningkatkan angka kunjungan wisman tahun 2018 ke provinsi tersebut karena wilayah tersebut ditopang oleh 808 lokasi wisata.
Ia merincikan, 426 di antaranya merupakan kawasan wisata alam, lalu 268 wisata budaya, dan 114 merupakan jenis wisata minat khusus.
"Sarana dan prasarana semua kawasan wisata akan terus ditingkatkan, agar membuat nyaman para tamu yang berkunjung. Untuk mendukung pengembangan ini, maka keberadaan pramuwisata sangat penting untuk diperkuat," ujar Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh, Syaiba Ibrahim saat membacakan sambutan Gubernur Irwandi.
Asita: turis Malaysia lebih cocok budaya Aceh
Rabu, 5 September 2018 16:46 WIB