Lhokseumawe (Antaranews Aceh) - Beberapa pedagang di pasar tradisional Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, menyatakan penguatan nilai tukar dolar terhadap rupiah belum berdampak negatif pada harga barang kebutuhan pokok.
Seorang pedagang bahan kebutuhan pokok di Pasar Inpres Lhokseumawe, Julita, Rabu menyebutkan bahwa semua harga kebutuhan pokok masih stabil, tidak ada kenaikan meski informasi kenaikan nilai mata uang asing diketahui secara luas oleh masyarakat.
Ia mengungkapkan, beberapa harga kebutuhan pokok malah harganya turun.
Gula pasir dalam karung isi 50 kilogram, misalnya, turun Rp10 ribu. Begitu juga harga minyak goreng turun menjadi Rp11 ribu kilogram.
"Harga barang kebutuhan pokok, asih stabil. Malah beberapa jenis barang lebih menurun dibandingkan sebelumnya. Meski nilai tukar dolar naik tapi tidak ada pengaruh pada harga barang kebutuhan pokok di sini," ungkap pedagang itu.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Furqan, pedagang bawang yang menambahkan, bahwa harga bawang masih stabil baik untuk jenis bawang produksi dalam negeri bahkan luar negeri.
Bawang merah produksi dalam negeri berkisar antara Rp20 ribu hingga Rp24 ribu/kg. Sementaras bawang merah impor (bawang peking) harganya masih Rp12 ribu/kg bahkan untuk ukuran besar Rp10 ribu. Sementara untuk jenis bawang putih impor Rp18 ribu/kg.
Sementara itu, Heri pedagang lainnya menambahkan, sepengetahuannya, bahwa hingga sekarang belum ada tanda-tanda akan melonjaknya harga barang akibat melonjaknya nilai mata uang asing tersebut terhadap Rupiah.
"Hingga saat ini, belum ada informasi barang-barang akan naik, akibat naiknya nilai mata uang dolar terhadap rupiah menguat. Jika nanti, kamia belum tahu," ujar pedagang kebutuhan pokok di Lhokseumawe itu.
Pedagang: harga di Lhokseumaye belum terdampak dolar
Rabu, 5 September 2018 16:49 WIB