Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Kalangan pengusaha tahu di Kota Banda Aceh mengeluhkan harga kedelai impor menyusul naiknya dolar Amerika Serikat terhadap rupiah.
"Kalangan pengusaha tahu mengeluhkan harga kedelai yang terus meningkat. Sementara, harga jual tahu di masyarakat tidak mengalami kenaikan," kata Sekretaris Asosiasi Tahu Tempe Aceh Mulizar di Banda Aceh, Rabu.
Menurut dia, kenaikan dolar turut berdampak naiknya harga kedelai impor. Namun, kenaikan tersebut tidak begitu terasa karena harga kedelai impor naik sedikit demi sedikit.
Mulizar menyebutkan, harga kedelai impor sekarang ini Rp7.700 per kilogram. Sebelumnya, harga kedelai Rp6.500 per kilogram. Kenaikan tersebut sudah berlangsung beberapa bulan terakhir.
Mulizar mengakui, kenaikan harga bahan baku tersebut sangat memberatkan kalangan usaha tahu. Sementara, harga jual tahu tidak dinaikkan, Rp95 ribu per embernya.
"Satu ember ada tiga papan tahu yang isinya berkisar 30 potong tahu per papannya. Kami masih tetap bertahan dengan harga jual seperti itu," kata Mulizar mengungkapkan.
Untuk menaikkan harga tahu, kata dia, tidak bisa serta-merta dilakukan oleh satu pengusaha. Akan tetapi harus dimusyawarahkan oleh semua pengusaha tahu yang ada. Setelah ada kesepakatan bersama, barulah harga dinaikkan.
"Paling tidak, kami berupaya bertahan dengan harga kedelai impor sekarang ini. Produksi tetap berjalan dan tidak mengurangi tenaga kerja yang ada. Walau saat ini kondisinya sangat sulit," kata dia.
Oleh karena itu, Mulizar mengharapkan pemerintah bisa turun tangan membantu menurunkan harga kedelai impor. Jika tidak, dikhawatirkan akan banyak usaha kecil produksi tahu tutup atau bangkrut.
Menyangkut jumlah kebutuhan bahan baku, Mulizar mengatakan setiap usaha tahu membutuhkan 500 hingga 600 kilogram kedelai setiap harinya. Sedangkan usaha tempe membutuhkan kedelai ?hingga 1,5 ton setiap hari.
"Kebutuhan bahan baku cukup tinggi. Semuanya diimpor. Kalau kedelai lokal, kami tidak pernah menggunakannya. Kedelai impor digunakan karena mutunya lebih terjamin," kata Mulizar.
Pengusaha tahu keluhkan kenaikan harga kedelai impor
Rabu, 5 September 2018 16:53 WIB