Meulaboh (Antaranews Aceh) - Banjir luapan sungai atau Krueng Meureubo, kembali "mengepung" permukiman masyarakat di beberapa desa di kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, akibat tingginya intensitas curah hujan mengguyur daerah itu.
"Sejak pagi tadi airnya terus naik dan sudah merendam rumah. Tidak masuk lagi, mungkin tunggu airnya surut baru membawa pulang kendaraan," kata Nidar, warga perumahan Desa Pasie Masjid, kepada Antara, Rabu.
Beberapa desa terpantau yang sudah terendam banjir itu, seperti Desa Pasie Leuhan, Desa Pasie Pinang, Pasie Mesjid, Kecamatan Johan Pahlawan, rumah penduduk sudah digenangi air banjir dengan ketinggian 20 - 40 CM.
Warga di perumahan komplek Desa Pasie Masjid ini, sudah mengevakuasi kendaraan roda dua maupun roda empat ke luar dari permukiman, untuk masuk ke permukiman rumah mereka harus melewati jalan yang sudah terendam banjir.
Permukiman masyarakat setempat berada di dataran terendah dan sangat dekat dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) Meureubo, sehingga sangat rentan diterjang banjir dan sudah beberapa kali terjadi bencana alam itu selama Oktober 2018.
Banjir juga telah merendam puluhan rumah penduduk di Desa Pasie Jambu, Marek, Tampak, Padang Mancang, Kecamatan Kaway XVI, namun belum ada warga yang mengungsi selama banjir ini mengepung daerah setempat.
"Ini dalah banjir kiriman, infonya di daerah Pante Ceureumen sudah sejak malam tadi (Selasa) terjadi banjir sehingga Rabu(7/11) pagi sehingga berimbas kepada daerah - daerah terdekat bantaran sungai Meureubo," ujar Faisal, warga Kecamatan Kaway XVI.
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur sejumlah kabupaten/ kota di Barat Selatan Provinsi Aceh sejak Selasa (6/11) malam, sehingga banjir musiman ini terjadi di Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Barat dan Aceh Singkil.
Di Kabupaten Aceh Jaya, banjir mengepung delapan desa di Kecamatan Darul Hikmah, dua desa di kecamatan Krueng Sabee, satu desa Alue Groe, Kecamatan Sampoiniet dan satu desa di Kecamatan Setiap Bakti.
Banjir merendam perumahan dan permukiman penduduk dengan ketinggian 20 CM - 150 CM, tim dari Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Aceh Jaya, segera turun melakukan pendataan dan melakukan monitoring di semua kawasan banjir.
Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Meulaboh - Nagan Raya, Angga Yudha, meminta, masyarakat waspada terkait kondisi cuaca saat ini, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan petir.
"Adanya pusat tekanan rendah di Samudera Hindia posisi Selatan pesisir Barat Selatan Aceh mengakibatkan masa uap air membentuk awan - awan konvektif yang berpotensi menghasilkan hujan disertai petir," katanya.
Banjir "kepung" permukiman penduduk Aceh Barat
Rabu, 7 November 2018 15:48 WIB