Meulaboh (Antaranews Aceh) - Bupati Aceh Barat H Ramli MS menegaskan ratusan desa yang tersebar di beberapa kecamatan di kabupaten itu sejak bulan September hingga awal Desember 2018 ini terus dilanda banjir, dengan ketinggian air mencapai dua meter.
Ada pun kecamatan yang selama ini sangat rawan rendaman banjir meliputi Kecamatan Woyla Barat, Woyla Timur, Woyla, Samatiga, Kaway XVI, Meureubo, serta Johan Pahlawan.
Akibatnya, aktivitas masyarakat di kawasan ini menjadi terganggu serta dampak yang ditimbulkan telah menyebabkan harta benda dan ternak masyarakat hilang dan mati.
"Aceh Barat sudah darurat banjir, kami berharap Pemerintah Aceh dan pemerintah pusat turun tangan, membantu persoalan ini," kata Bupati Ramli MS kepada Antara saat mengunjungi lokasi banjir di Woyla Barat, Minggu (2/12).
Ia menjelaskan, dampak dari musibah banjir yang kembali melanda kawasan tersebut, telah menyebabkan sebagian arus transportasi antar kecamatan di wilayah ini lumpuh.
Bahkan, saat petugas BPBD bersama Dinas Sosial, Tagana dan pihak terkait berusaha menyalurkan bantuan, juga terkendala karena tingginya rendaman banjir.
Menipis
Dampak dari musibah banjir yang terus-menerus melanda sebagian besar kawasan di Aceh Barat sejak Oktober 2018 lalu, hingga kini stok bantuan masa panik yang berada di gudang Dinas Sosial setempat juga semakin berkurang dan menipis.
Hal ini terjadi akibat musibah banjir yang disebabkan tingginya curah hujan, telah menyebabkan berbagai sisi kehidupan masyarakat terganggu.
Guna mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, Bupati Aceh Barat H Ramli MS meminta Pemerintah Aceh dan pemerintah pusat untuk segera turun guna membantu pemerintah daerah, dalam menanggulangi musibah banjir yang selalu saja terjadi.
"Aceh Barat sudah darurat banjir dan bencana, kami berharap pemerintah pusat turun tangan untuk membantu masyarakat," pinta Ramli MS.
Bupati Ramli: Aceh Barat darurat banjir, stok bantuan menipis
Minggu, 2 Desember 2018 21:47 WIB