Simeulue (Antaranews Aceh) - Proses pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) milik PLN di Pulau Siumat, Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue, menuai protes dari warga disana.
Warga Pulau Siumat yag dihuni 116 kepala keluarga itu protes setelah mengetahui tiga mesin PLTD yang sedang dipasang disana, bukan mesin baru, tapi mesin bekas.
"Itu mesin bekas, bukan mesin baru dan wajar kami protes, sebab kami lihat langsung kondisi mesinnya ada oli yang merebes keluar dari mesin, kalau Pemerintah atau PLN mau bantu, janganlah mesin yang bekas tapi mesin barulah," kata Al Mahdi, Ketua BPD Pulau Siumat, kepada Antaranews Aceh, Jumat (11/1).
Dia menambahkan, di lokasi pembangunan mesin PLTD yang mulai dikerjakan sejak tahun 2018, juga tidak terpasang papan informasi atau Pamplet proyek, sehingga warga tidak mengetahuinya.
"Pelaksana, waktu pelaksanaan dan sumber anggarannya, juga tidak diketahui," katanya.
Hal senada juga disampaikan Aryunan, Kades Pulau Siumat. "Sudah kami pertanyakan soal kondisi mesin itu, dan orang PLN Sinabang menyatakan bahwa mesin itu menjadi tanggungjawab PLN, layak atau tidak, bekas atau baru mesin itu," katanya.
Aryunan juga mengaku, warganya tidak sanggup menyediakan dan dibebankan biaya Rp1,2 juta untuk pemasangan ampere listrik, sehingga saat ini rata-rata warga Pulau Siumat, masih mengandalkan dan menggunakan fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
"Karena warga saya, berekonomi lemah, sudah menyatakan tidak mampu menyediakan biaya pemasangan sebesar Rp1,2 juta. Warga memilih menggunakan PLTS yang saat ini masih berfungsi, namun juga dengan kondisi ekonomi warga saya ini, kami sedang berupaya meminta bantuan kepada Pemkab Simeulue, untuk membantu biaya pemasangan 140 ampere," imbuhnya.
Menanggapi protes dari warga Pulau Siumat, Manajer PLN Rayon Sinabang, Kabupaten Simeulue, Ilham menjelaskan, mesin itu relokasi dari daerah lain dan kondisinya masih sangat bagus.
Soal ada oli yang keluar dari mesin, ia menyatakan, jangankan mesin yang lama, mesin baru saja olinya keluar. Jadi tidak bisa menjadi patokan bahwa mesin itu masih layak atau tidak.
Dia mengaku, bahwa pembangunan pembakit yang sama juga dilakukan di Pulau Teupah, Kecamatan Teupah Barat, Simeulue.
"Kita harapkan PLTD Pulau Siumat dan Pulau Teupah bersamaan diresmikan pengoperasiannya oleh Pemerintah dan PLN," katanya.
Warga Pulau Siumat protes mesin bekas PLTD.
Sabtu, 12 Januari 2019 9:34 WIB