Nagan Raya (Antaranews Aceh) - Jajaran Komando Distrik Militer (Kodim) 0116/Nagan Raya, Provinsi Aceh, terus berupaya meningkatkan serapan pembelian gabah petani oleh pemerintah, melalui program serap gabah petani (sergap) untuk mempercepat kesejahteraan petani setempat.
Dandim 0116/Nagan Raya, Letkol Kav Nanak Yuliana, di Nagan Raya, Sabtu, mengatakan, setiap kecamatan telah disediakan posko sergap untuk mengoptimalkan pembelian gabah petani dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
"Di tahun 2019 kita akan lebih mengefektifkan lagi sergap di setiap kecamatan, kita akan targetkan untuk bisa menyerap kurang lebih sebanyak 30.000 ton," katanya dalam pertemuan dengan sejumlah wartawan di daerah setempat.
Kegiatan tersebut dalam upaya mengimplementasikan kerja sama Kementrian Pertanian Republik Indonesia dengan TNI-AD untuk menjaga dan meningkatkan program ketahanan pangan nasional melalui optimalisasi sergap di setiap daerah.
Letkol Kav Nanak, menyampaikan, selama ini masih ada sedikit kesulitan pemerintah melakukan pembelian gabah petani, karena harus diakui Harga Pembelian Pemerintah (HPP) terhadap produk petani lebih murah dari harga ditawarkan tengkulak di Aceh.
Selama tahun 2018, HPP gabah selisih sekitar Rp1.000 dengan harga ditawarkan oleh para penampung lokal yang membeli langsung gabah petani di tempat panen, kondisi tersebut tidak dapat dihindari karena keterkaitan dengan ekonomi petani itu sendiri.
"Untuk tahun ini pihak Bulog Meulaboh membeli langsung ke petani secara cash setelah mereka panen, sehingga bisa langsung dibawa ke Bulog, untuk mendorong supaya produksi pangan dan cadangan beras Indonesia semakin meningkat," imbuhnya.
Jajaran TNI Nagan Raya, sudah menyukseskan perluasan lahan pertanian di Kabupaten Nagan Raya dengan adanya pengembangan tanaman padi dengan luasan mencapai 320 hektare untuk mendukung ketahan pangan nasional.
Letkol Kav Nanak, menyampaikan, kegiatan perluasan lahan pertanian tersebut telah dilakukan sejak 2017 sehingga upaya tersebut membuahkan hasil dan ikut menyumbang peningkatan produksi beras nasional di Provinsi Aceh.
Ia juga menghimbau agar masyarakat petani ikut berperan aktif dalam mendukung ketahan pangan di Indonesia dengan memanfaatkan lahan kosong untuk menanam tanaman pangan serta palawija.
"Untuk itu kita juga menghimbau seluruh masyarakat di Nagan Raya untuk mulai membudayakan menanam di lahan kosong, jangan dibiarkan kosong maka tanamani saja tanaman yang produktif untuk membantu peningkatan ekonomi," sebutnya.
Kodim 0116/Nagan Raya pada 2018 melaksanakan program menjaga ketahanan pangan, seperti pendampingan Upaya Khusus (Upsus) swasembada pangan pajale (padi, jagung, kedelai), cetak sawah baru di 15 desa dalam tujuh kecamatan.
Selanjutnya, demontrasion plot (demplot) atau lebih dikenal dengan metode penyuluhan pertanian kepada petani dalam mendukung ketahanan pangan di antaranya, pembukaan lahan jeruk jenis eureka, lahan cabai dan penanaman serai wangi.
"Pengembangan demplot di Desa Seumambek, Kecamatan Suka Makmue, pembukaan lahan cabai di desa Blang Baro, Kecamatan Darul Makmur dan penanaman serai wangi di Desa Blang Meurandeh, Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang," pungkasnya.
Kodim Nagan Raya optimalkan serapan pembelian gabah petani
Minggu, 27 Januari 2019 17:00 WIB