Banda Aceh (ANTARA) - Masyarakat Aceh yang tergabung dari berbagai komunitas seperti para pelajar, pegiat lingkungan dan aparatur pemerintahan melakukan parade "Global March for Elephants, Tigers, Rhinos and Orangutans".
Parade tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Bumi dengan mengangkat tema "Lindungi Species Kita", dan berlangsung di Banda Aceh, Senin.
Koordinator parade Hari Bumi, Nuratul Faizah mengatakan peringatan hari bumi bersamaan dengan aksi global march untuk gajah, harimau, badak, dan orangutan itu juga secara serentak dilakukan di berbagai negara.
Namun, jelas dia, Kota Banda Aceh merupakan daerah satu-satunya di Indonesia yang berpartisipasi dalam global parade untuk satwa sejak 2015.
"Kita harus ambil bagian dari aksi masyarakat dunia untuk menyerukan penyelamatan spesies satwa dari ancaman kepunahan. Sebagai daerah yang masih memiliki satwa langka seperti harimau, badak, gajah dan orangutan, penting kita mengingatkan semua orang agar ambil aksi untuk menyelamatkan satwa-satwa tersebut," kata Faizah.
Dalam parade massa menggunakan atribut yang menyangkut dengan satwa liar, seperti topeng harimau, orangutan, badak dan gajah serta membawa poster yang berisi seruan penyelamatan bumi, hutan dan satwa dari kepunahan.
Mereka berkampanye mengelilingi Kota Banda Aceh mulai dari Taman Bustanussalatin, Pendopo Gubernur Aceh dan berakhir di ruas jalan depan Mesjid Raya Baiturrahman.
"Kita masih ingat pembunuhan gajah Bunta dan penembakan orangutan bernama Hope yang menyita perhatian publik sampai keluar negeri. Kasus ini bisa menjadi preseden buruk bagi negara kita dalam membuktikan komitmennya untuk menyelamatkan satwa yang dilindungi. Untuk itu kita harus menunjukan sikap kita bahwa kita ingin kasus-kasus pembunuhan satwa dihentikan dan ditindak secara hukum,” ujar Faizah.
Lebih lanjut, katanya, pemerintah Indoensia baik eksekutif dan legislatif harus menunjukkan keberpihakan terhadap isu-isu lingkungan hidup. Pemerintah harus serius untuk menyelamatkan spesies langka baik di laut maupun di daratan dengan cara tidak merusak habitat mereka.
"Indonesia dalam kondisi darurat satwa karena banyak spesies kita sedang menuju kepunahan. Jika satwa kita habis, yang rugi adalah kita, karena keseimbangan ekosistem akan terganggu, tak ada lagi penyebar bibit di hutan. Tinggal kita menunggu bencana datang," pungkasnya.
Peringati Hari Bumi, Masyarakat Aceh ajak penyelamatan satwa liar
Senin, 22 April 2019 14:39 WIB