Aceh Utara (ANTARA) - Tim Pansus Rencana Umum Energi Aceh (RUEA) DPR Aceh berharap kepada sejumlah perusahaan Industri migas yang beroperasi di Aceh agar bersinergi dengan Pemerintah Aceh untuk mendukung program surplus energi, sehingga dapat menyejahterakan masyarakat.
Hal tersebut dibahas saat melakukan pertemuan dengan manajemen sejumlah perusahaan migas yang beroperasi di Aceh yaitu PHE NSB, Medco, dan Triangle Pase di Point A PHE NSB, Nibong, Kabupaten Aceh Utara, Jumat (19/7).
Dalam pertemuan yang difasilitasi oleh Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) tersebut tim pansus mendengarkan pemaparan tentang jumlah produksi, rencana kerja dan kegiatan pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh perusahaan Migas yang beroperasi di wilayah kerja Aceh.
Ketua tim Pansus RUEA, Ermiadi tersebut menyampaikan dari hasil kunjungan dan pertemuan tersebut dapat merampungkan Qanun Energi Aceh.
"Kita berharap kedepan Aceh akan segera melahirkan qanun yang mengatur soal energi, sehingga dapat mencapai tujuan besar yaitu Aceh surplus energi, sehingga dapat mendatangkan pemasukan daerah yang tentunya untuk kesejahteraan masyarakat Aceh," kata Ermiadi.
Sementara Plt Kepala BPMA yang diwakili oleh Kepala Divisi Formalitas dan Hubungan Eksternal BPMA, Radhi Darmansyah mengatakan sejauh ini industri migas di Aceh sudah memberikan sumbangan yang signifikan bagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA).
Apalagi mengingat saat ini semua perusahaan Migas yang beroperasi di Aceh sudah berada di bawah pengawasan BPMA.
"Selain memberikan pemasukan bagi daerah melalui dana bagi hasil migas, perusahaan Migas juga sudah menjalankan program CSR sebagai upaya menyejahterakan masyarakat di sekitar wilayah operasi perusahaan," katanya.
Ia berharap industri ini ke depan akan semakin berkembang dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Aceh.
Presentasi terkait operasi dan potensi migas di Aceh diberikan oleh API Field Manager PHE NSB Dirasani Thaib, Perwakilan Triangle Pase Incorperated Mirzal Nuardin, dan General Manager PT Medco E&P Malaka.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh sejumlah anggota tim Pansus RUEA DPRA, tim ahli Pansus, perwakilan PLN, perwakilan Dinas ESDM Aceh, dan perwakilan PT Pembangunan Aceh.
Perusahaan migas beroperasi di Aceh agar sinergi dengan Pemerintah Aceh
Jumat, 19 Juli 2019 18:20 WIB