Yang lain aja ada yang minta 11, yang lain minta 10. Bahkan, yang lain aja ada yang ngotot Jaksa Agung harus dari parpol tertentu, boleh saja
Jakarta (ANTARA) - Politikus Partai Gerindra Andre Rosiade menilai kelakar Megawati soal "jatah" menteri yang disampaikan pada Kongres V PDI Perjuangan merupakan hak partai tersebut.

"Kongres PDIP itu kan Bu Mega berkomunikasi di dalam internal. Kebetulan, Pak Joko Widodo juga kader PDIP," katanya, di Jakarta, Sabtu.

Hal itu diungkapkannya usai diskusi Perspektif Indonesia bertema "Membaca Arah Tusukan Pidato Mega" yang diselenggarakan Populi Center dan Smart FM Network.

Menurut dia, PDIP sebagai partai pemenang pemilihan umum (pemilu) dan partai asal dari Presiden Jokowi sudah lumrah dan sewajarnya meminta jatah kursi menteri.

"Yang lain aja ada yang minta 11, yang lain minta 10. Bahkan, yang lain aja ada yang ngotot Jaksa Agung harus dari parpol tertentu, boleh saja," kata anggota Bidang Komunikasi DPP Partai Gerindra itu.

Bagi Rosiade, Gerindra akan selalu siap untuk berada di dalam maupun luar pemerintahan. Yang terpenting, bisa memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara ke depan.

"(Kelakar jatah menteri) Itu hak PDIP, kami tidak ingin mencampuri. Urusan menteri, urusan Pak Jokowi, Gerindra tentu tidak ingin mencampuri," katanya.

Sebelumnya, dalam pidato sambutannya pada Kongres V PDIP di Bali, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berkelakar bahwa partai tersebut harus memeroleh kursi menteri yang banyak.

Mega juga berseloroh tidak mau menerima jika partainya hanya diberikan empat kursi menteri.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019