Jakarta (ANTARA) - Taman spot budaya dan skatepark di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, yang diresmikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Minggu, mendapatkan tanggapan dari Komunitas Skateboard Jakarta.

Salah satu anggota Komunitas Skateboard Jakarta, Anggi, mengatakan terkejut dengan pembangunan Skatepark di kawasan tersebut.

Baca juga: Komunitas skateboard kritik pembangunan skatepark di Jakarta

Baca juga: Skater keluhkan kurangnya pengamanan di Skatepark Kalijodo


Surprise tiba-tiba ada kayak kado,” kata Anggi di Jakarta.

Namun, ia melanjutkan, pembangunan skatepark itu sudah cukup efektif sebagai tempat berkumpul para pemain skateboard sehingga tidak lagi bermain di jalan, meskipun secara bentuk masih belum sempurna.

Menurutnya, lokasi skatepark yang berada di pusat kota sekaligus perkantoran itu akan membantu para pekerja yang baru pulang kantor untuk bisa bermain di area itu sambil melepaskan penat.

Dengan adanya taman bermain skateboard itu, anggota komunitas skateboard berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bisa memfasilitasi lomba atau kejuaraan skateboard se-Jakarta. Apalagi saat ini, menurut Anggi, ada sekitar 2.000 pemain skateboard yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta.

Selain itu, ia juga berharap Pemprov DKI dan komunitas skateboard bisa terus melakukan komunikasi terkait pembangunan skatepark selanjutnya.

Baca juga: "Car free day" Jakarta jadi ajang bermain skateboard

“Harapannya tetap dijaga komunikasinya.
Ngobrol aja, sharing sama kita apa yang dibutuhkan. Kan sayang ya kalau kurang sempurna, jadi baiknya ngobrol dulu lah sama kita,” ujar Anggi.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan secara resmi membuka fasilitas publik Taman Spot Budaya 2 di Kawasan Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta Pusat.

“Taman ini kita inginkan menjadi spot budaya baru di mana masyarakat yang bekerja dan berkegiatan di kawasan Sudirman bisa menikmati aktivitas yang bervariasi setiap hari,” kata Anies.

Baca juga: Komunitas skateboard ikut ramaikan malam HUT Jakarta di Dukuh Atas

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Eddy K Sinoel
Copyright © ANTARA 2019