Surabaya, (ANTARA News) - Suatu penelitian Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menunjukkan bahwa mahasiswa rentan gangguan psikologis bahkan angka kejadiannya cenderung meningkat. Guru Besar (Gubes) Ilmu Psikologi Pendidikan pada Fakultas Psikologi Unair Surabaya, Prof Dr Mareyke Maritje Amelia Wagey Tairas MBA MA Procoun, mengemukakan hal tersebut dalam ppengukuhan dirinya sebagai guru besar di kampus tersebut, Sabtu. Ia mengatakan tekanan psikologis tersebut membuat mahasiswa mengalami persoalan akademik. "Tekanan psikologis itu diakibatkan perbedaan lingkungan saat di SMA dan masa lingkungan serumah dengan orang tua. Tantangan secara fisik adalah meninggalkan rumah dan tantangan psikologis adalah sosialisasi hubungan baru, merencanakan karier, sampai pada isu mempertahankan nilai akademik hingga mengatur keuangan," katanya. Dalam pengukuhan yang dipimpin Ketua Senat Akademik Unair Prof dr H Sam Soeharto SpMK itu, Tairas menyebut solusi masalah itu adalah optimalisasi pelayanan bimbingan dan konseling. Selama ini Fakultas Psikologi Unair telah mengadakan pelayanan bimbingan dan konseling bagi mahasiswa melalui "Airlangga University Student Development Center (AU-SDC) dengan jadwal teratur. "Hambatan dalam program itu adalah keengganan mahasiswa mengikuti program itu, karena stigma yang menganggap layanan bimbingan dan konseling hanya bagi mahasiswa yang mengalami gangguan kejiwaan atau mempunyai masalah dengan lingkungannya," katanya. Namun, kata doktor alumnus North Texas State University itu, stigma itu akan segera hilang seiring dengan pembuktian keefektifan program itu.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008