Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, membangun rumah produksi kakao di Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, sebagai unit pengolahan untuk meningkatkan nilai ekonomi biji coklat yang merupakan salah satu komoditas perkebunan unggulan daerah.

Peletakan batu pertama pembangunan rumah produksi kakao tersebut dilakukan oleh Bupati Lombok Utara, Najmul Akhyar, di Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, Selasa.

"Sejak awal saya melirik salah satu komoditi unggulan Lombok Utara, yakni kakao untuk bagaimana diproses sehingga memiliki nilai ekonomi tinggi," kata Najmul.

Menurut dia, komoditas unggulan tersebut tentu tak banyak artinya, apabila tidak berupaya untuk dikembangkan agar memiliki nilai tambah.

Najmul juga menekankan perlunya memperkenalkan produk olahan kakao ke luar daerah maupun luar negeri, sehingga Kabupaten Lombok Utara dikenal sebagai daerah wisata yang memiliki produk unggulan hasil perkebunan.

"Provinsi NTB menempatkan Lombok Utara sebagai penyangga kebutuhan kakao nasional. Itu artinya potensi kakao di Lombok Utara besar sekali. Kalau dulu kita jual gelondongan, sekarang dengan adanya rumah produksi, harapannya tentu produksi dan olahan bisa mempunyai nilai tambah," ujarnya.

Najmul juga berharap kepada dinas terkait untuk membekali kelompok masyarakat penggerak desa dan memfasilitasi dengan konsultan yang bisa membangun kreativitas. Hal itu perlu dilakukan agar produk olahan kakao seirama dengan kebutuhan pasar.

"Terdapat dua hal yang mesti dilakukan suatu daerah supaya mempercepat nilai tambah suatu komoditas, yaitu inovasi dan teknologi," katanya.

Sementara itu, Kepala DP2KBPMD Kabupaten Lombok Utara, Kholidi menjelaskan pembangunan rumah produksi kakao tersebut sebagai bagian dari dua Proyek Percontohan Inkubasi Inovasi Desa-Program Pengembangan Ekonomi Lokal (PIID-PEL) dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada 2019.

Satu proyek lainnya adalah pembangunan gudang pengolahan kelapa menjadi minyak di Desa Genggelang. Pembangunannya sudah dimulai sejak satu minggu lalu.

"Perhatian dari pemerintah pusat melalui Kementerian Desa dengan program PIID-PEL sungguh luar biasa. Perhatian fokus pada produk unggulan daerah dan sesuai analisis potensi daerah, seperti kelapa, kakao, kopi dan cengkih," katanya.

Baca juga: Lombok Utara bangun rumah produksi pengolahan kelapa
Baca juga: Petani kakao lokal butuh kebijakan penjaminan akses pasar
Baca juga: Koperasi kakao ini sukses tembus pasar cokelat dunia

Pewarta: Awaludin
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019