Jakarta (ANTARA) - Pemerintah berusaha memperluas basis pembayaran Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR008 dengan melibatkan tiga kanal baru yaitu Bukalapak, Tokopedia, dan Finnet sebagai sektor e-commerce yang bekerja sama dengan Kementerian Keuangan sehingga diharapkan masyarakat sudah semakin mudah dalam melakukan transaksi.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan saat ini total bank, pos, dan lembaga persepsi yang dapat melayani pembayaran pembelian SBR menjadi 86 perusahaan dengan penambahan tiga kanal pembayaran baru tersebut.

“Kita ingin lebih banyak lagi mengundang para fintech tersebut karena kita ingin salah satu target kita yaitu investor baru yang merupakan para generasi milenial,” katanya saat ditemui di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Pemerintah targetkan Rp2 triliun dari penerbitan SBR008

Ia menuturkan dengan melibatkan sektor e-commerce tersebut ternyata berhasil meningkatkan minat generasi milenial untuk turut berkontribusi dalam melakukan investasi pada produk Surat Utang Negara (SUN) ritel seperti SBR008.

Senada dengan Luky, Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan Loto Srinaita Ginting juga menuturkan bahwa sejak 2018 hingga 2019 investor dari kalangan milenial meningkat sebanyak 52 persen dan disusul oleh generasi tradisionalis dan generasi baby boomers.

Meski demikian jika dilihat dari segi nominal pembelian pada SBR, Luky mengatakan bahwa generasi tradisionalis dan generasi baby boomers tetap mendominasi karena biasanya generasi milenial memilih pembelian senilai Rp1 juta.

Baca juga: Pemerintah tawarkan obligasi tabungan ritel seri SBR008

“Sebelum ada pembayaran online hanya 20 persen milenialnya sekarang naik jadi 52 persen untuk setiap penerbitan SBR,” ujarnya.

Luky melanjutkan, pemerintah akan terus meningkatkan frekuensi penerbitan produk investasi SBN ritel agar bisa meningkatkan basis investor di dalam negeri dan memberikan alternatif produk investasi bagi masyarakat serta sebagai pembiayaan APBN.

“Penerbitan SBN ritel bertujuan untuk memperdalam pasar keuangan Indonesia dan memperluas basis investor dalam negeri khususnya kaum milenial,” ujarnya.

Sebelumnya, pemerintah secara resmi menawarkan instrumen SUN ritel yaitu obligasi tabungan ritel (Savings Bond Ritel/SBR) seri SBR008 dengan tingkat kupon sebesar 7,2 persen dan bersifat mengambang dengan tingkat kupon minimal (floating with floor) sehingga akan bergantung pada suku bunga acuan Bank Indonesia.

SBR008 memiliki tenor dua tahun dan bisa dibeli dengan minimum pemesanan sebesar Rp1 juta hingga maksimal Rp3 miliar mulai Kamis (5/9) pukul 09.00 WIB sampai 19 September 2019 pukul 10.00 WIB.

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019