Jakarta (ANTARA) - Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Bastoni mengaku ada kesalahpahaman antara kelompok yang berunjuk rasa dengan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Diketahui, aksi yang berlangsung di gedung KPK, Jakarta, Jumat berujung ricuh saat massa aksi mencoba masuk ke gedung KPK untuk mencopot kain hitam yang menutupi logo KPK.

Baca juga: Polisi minta kain hitam yang tutupi logo KPK di buka

Logo kain hitam sebagai aksi simbolik jika revisi Undang-Undang KPK disetujui dan pimpinan KPK ke depan diisi orang-orang bermasalah yang telah dipasang sejak Minggu (8/9).

"Jadi, rekan-rekan sekalian ada sedikit kesalahpahaman antara kelompok yang melakukan unjuk rasa terkait keputusan pansel capim KPK dengan pegawai atau wadah dari KPK," kata Bastoni di gedung KPK.

Lebih lanjut, ia menyatakan ada tiga aliansi yang berunjuk rasa dengan estimasi massa sekitar 300 orang.

"Tiga aliansi tersebut yang mendukung keputusan pansel capim KPK," kata Bastoni.

Saat dikonfirmasi terkait adanya pengrusakan terhadap gedung KPK maupun karangan bunga, ia mengaku akan mendalaminya dengan mengumpulkan bukti-bukti.

"Nanti akan kita lihat, baik dokumentasi atau foto video pelakunya akan kita identifikasi kemudian bukti-bukti lainnya akan kita kumpulkan kalau ada barang yang rusak atau dibakar nanti kita akan kumpulkan buktinya," kata dia.
 

Kericuhan terjadi di depan Gedung KPK

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019