Jakarta (ANTARA) - Grup musik asal Bali, Navicula bersama rumah produksi Visinema Pictures dan organisasi Kopernik menyiapkan sebuah film dokumenter "Pulau Plastik".

Film yang masih dalam tahap produksi ini akan menghadirkan fakta-fakta tentang sampah plastik di Bali. Film tersebut juga mengeksplorasi fakta di balik sampah plastik yang memenuhi tempat pembuangan akhir hingga mencemari laut dan akhirnya masuk ke tubuh manusia lewat makanan yang dilahap.

"Kita cuma berbagi informasi tentang bahaya plastik, terutama plastik sekali pakai kayak sedotan dan botol air," ujar Dadang Pranoto, gitaris Navicula, pada ANTARA ditemui di Soundrenaline 2019, Bali, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Navicula rilis album "Earthship", karya terakhir bersama Made Indra

Navicula juga akan tampil di film ini, termasuk sang vokalis, Gede Robi Supriyanto, yang pernah membawa sampah sebanyak satu truk dari Bali ke Jakarta, Juli lalu, untuk dibuat menjadi instalasi ikan berbentuk monster dalam kampanye anti plastik sekali pakai di Car Free Day dipajang di Monas.

"Itu juga jadi bagian dalam film," kata Dadang, menambahkan lokasi syuting ada di berbagai tempat, termasuk Bali dan Jakarta.

Ia belum tahu pasti kapan film ini akan ditayangkan, tapi berharap bakal bisa dinikmati setidaknya pada akhir 2019, bukan cuma di bioskop tapi juga di lembaga-lembaga pendidikan.

Navicula masih gencar mempromosikan aksi sederhana untuk mengurangi pemakaian sampah sekali pakai dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu yang beririsan dengan aktivitas mereka sebagai musisi adalah gerakan ramah lingkungan kala menonton acara musik.

Alih-alih membeli botol air kemasan, penonton dapat membawa botol sendiri dari rumah yang bisa diisi ulang, tentunya ini berlaku untuk acara-acara musik yang memang menyediakan tempat untuk isi ulang air minum.

Baca juga: Navicula unjuk gigi di enam negara benua Eropa

Baca juga: Slank dan Navicula siapkan karya tentang sampah plastik

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019