Mimpi saya MRT bisa berkontribusi terhadap upaya pengurangan emisi secara signifikan
Jakarta (ANTARA) - PT MRT Jakarta menjalin kerja sama dengan Yayasan WWF Indonesia melakukan berbagai kegiatan edukasi bagi masyarakat yang berkaitan dengan pembangunan berkelanjutan berbasis pelestarian lingkungan hidup terutama mengenai iklim.

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan bahwa upaya pembangunan berkelanjutan yang mengutamakan pelestarian lingkungan tersebut akan dimulai dari berbagai usaha dalam mengurangi gas emisi secara signifikan.

“Mimpi saya MRT bisa berkontribusi terhadap upaya pengurangan emisi secara signifikan dan saya melihat WWF bisa menjadi mitra strategi dalam upaya mengurangi emisi di kota ini dengan langkah yang dimulai dari transportasi publik perkotaan,” katanya saat ditemui di Stasiun MRT Grab Lebak Bulus Jakarta, Jumat.

Baca juga: MRT gandeng Dokter Lintas Batas gelar pameran foto kemanusiaan

Menurut William, penandatanganan MoU antara kedua belah pihak tersebut sebagai partisipasi atas kegiatan "Climate Action" yang dilakukan di berbagai negara. Kegiatan itu  rutin dilakukan pada 20 September dalam rangka mengangkat iklim dan lingkungan hidup sebagai isu yang harus diperhatikan oleh seluruh masyarakat.

“Saya ingin melihat bagaimana MRT bisa menjadi platform untuk mengampanyekan berbagai climate action, salah satunya untuk mencapai target penurunan emisi negara,” ujarnya.

Selain itu, CEO WWF Indonesia Rizal Malik menuturkan bahwa pihaknya sangat mendukung terkait adanya kerja sama dengan PT MRT Jakarta karena kereta MRT maupun stasiunnya sudah sangat memadai dalam upaya pelestarian lingkungan.

“Kami lihat memang MRT ini satu mitra strategis bagi yayasan WWF Indonesia,” katanya.

Baca juga: Anies luncurkan #RuangBacaJakarta, ajak warga DKI budayakan membaca

Menurut Rizal, MRT telah menggunakan energi yang bersih dan sangat ramah lingkungan sehingga bisa mengurangi emisi gas karbon dan gas rumah kaca. Stasiunnya yang bersih dan nyaman juga bisa digunakan sebagai alat edukasi untuk publik mengenai lingkungan dan iklim.

“Bagaimana publik bisa mengubah cara hidupnya dengan beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum,” ujarnya.

Rizal menjelaskan kerja sama tersebut juga menjadi salah satu upaya untuk berkontribusi dalam rencana pemerintah Indonesia yang menargetkan adanya pengurangan emisi gas rumah kaca sekitar 29 persen sampai 41 persen hingga 2030.

“Itu berarti harus ada pengurangan emisi karbon yang disebabkan oleh sektor energi dan transportasi,” jelasnya.

Oleh sebab itu, satu langkah terdekat yang bisa dilakukan oleh masyarakat adalah dengan beralih menggunakan transportasi umum terutama yang sudah memiliki energi ramah lingkungan seperti MRT sehingga gas emisi gas karbon dan rumah kaca bisa berkurang.

“Mudah-mudahan kerja sama ini akan berlanjut dengan keterlibatan publik dan target kita pada 2030 bisa tercapai sehingga MRT dan WWF Indonesia berkontribusi terhadap pencapaian target itu,” ujarnya.

Baca juga: Kadishub Jakarta akui anggaran MRT Rp217 miliar belum terserap

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019