Tentu hiburan tersebut juga akan disesuaikan dengan keadaan MRT, agar tidak terlalu berisik sehingga penumpang dapat fokus menunggu MRT. Jangan sampai karena keasyikan melihat pertunjukan malah ketinggalan dan lupa pulang.
Jakarta (ANTARA) - Warga pengguna MRT kini bisa mengakses informasi sejarah mengenai kawasan Senayan saat berada Stasiun MRT Istoran Senayan.

Direktur Kebudayaan Hilmar Farid usai melakukan penandatanganan kerja sama PT. MRT dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang ruang media MRT Jakarta sebagai ruang penyebarluasan informasi budaya di Jakarta, Senin, mengatakan untuk mengaksesnya pengguna bisa memindai kode QR yang telah dipasang di beberapa tempat di stasiun tersebut.

"Penumpang biasanya butuh waktu sekitar 5-10 menit untuk menunggu MRT, jadi mereka bisa mengakses sejarah tentang Senayan sambil menunggu," kata Hilmar saat di Stasiun MRT Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Karena waktu tunggu yang cukup singkat itu, maka informasi yang diberikan juga cukup ringan, kebanyakan kata dia merupakan foto-foto sejarah dari kawasan tersebut.

Baca juga: Promosi kegiatan budaya di stasiun MRT didukung

Baca juga: MRT Jakarta dan Kemdikbud jalin kerjasama kenalkan budaya Indonesia

 

WWF Indonesia gandeng MRT Jakarta ajak masyarakat peduli iklim



Tak hanya di Stasiun Istora Senayan, informasi tersebut juga dapat diakses di Stasiun Bundaran Hotel Indonesia, tentunya dengan informasi sejarah yang melekat pada kawasan tersebut.

Menurut Hilmar, PT MRT dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan rencananya akan membuat kode QR tentang sejarah di semua halte MRT, namun hal itu akan dilakukan secara bertahap.

Tak hanya masalah sejarah, kedua belah pihak juga akan menyajikan hiburan seperti nyanyian atau pameran lukisan di dalam stasiun MRT.

"Tentu hiburan tersebut juga akan disesuaikan dengan keadaan MRT, agar tidak terlalu berisik sehingga penumpang dapat fokus menunggu MRT. Jangan sampai karena keasyikan melihat pertunjukan malah ketinggalan dan lupa pulang," kata dia sambil bercanda.

Sementara itu Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan diisinya staisun MRT dengan budaya merupakan arahan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Kawasan ini termasuk dalam kawasan sabuk Nusantara, jadi seperti trotoar dan stasiun MRT akan dimanfaatkan untuk kegiatan yang berguna bagi masyarakat.*

Baca juga: MRT Jakarta berencana pakai energi baru terbarukan, kurangi emisi

Baca juga: MRT gandeng WWF Indonesia edukasi pelestarian lingkungan

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019