Ajakan itu dilakukan perusahaan dengan menggelar rangkaian program "Jambore Petani Muda" di 12 perguruan tinggi negeri di Indonesia.
Gresik, Jawa Timur (ANTARA) - PT Petrokimia Gresik mengajak generasi milenial di Indonesia untuk menekuni pertanian dengan melahirkan pengusaha muda pertanian yang mampu memberikan dampak sosial atau agrosociopreneur di Indonesia.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Rahmad Pribadi dalam keterangan persnya di Gresik, Jatim, Kamis mengatakan ajakan itu dilakukan perusahaan dengan menggelar rangkaian program "Jambore Petani Muda" di 12 perguruan tinggi negeri di Indonesia.

"Jambore Petani Muda merupakan upaya konkret kami untuk menumbuhkan ketertarikan generasi milenial terhadap pertanian. Selain mendukung upaya pemerintah meregenerasi petani," kata Rahmad kepada wartawan.

Kegiatan Jambore, kata Rahmad, adalah mewadahi ide kreatif generasi milenial di bidang pertanian yang berorientasi profit, dan nanti setiap tim terbaik dari setiap PTN (masing-masing satu tim) akan mendapat kesempatan memaparkan idenya secara langsung di hadapan dewan juri.

Selanjutnya, tiga ide bisnis terbaik akan memperoleh dana pengembangan bisnis dan mendapat mentoring khusus langsung dari pimpinan perusahaan di bidang pertanian dan agroindustri.

"Kami juga sedang melakukan transformasi bisnis untuk mewujudkan diri sebagai perusahaan yang berorientasi pada pertanian masa depan dan agroindustri, di mana keberhasilan juga bergantung pada peran generasi milenial," katanya.

Baca juga: Petrokimia siapkan stok empat kali lipat sambut musim tanam

Oleh karena itu, Rahmad mengajak seluruh mahasiswa untuk berperan aktif memanfaatkan lahan dalam kegiatan bercocok tanam, menjadi pengusaha sukses pertanian, sekaligus mendukung ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.

"Bidang pertanian jika dikelola dengan baik, benar dan serius akan menjadi bidang yang prospektif, bahkan ada banyak komoditas pertanian yang bisa ekspor, dan tidak akan kalah dengan bidang lainnya," tuturnya.

Rahmad mengatakan, regenerasi petani merupakan isu penting yang perlu diperhatikan oleh seluruh pihak, sebab berdasarkan data Sensus Pertanian 2013 jumlah rumah tangga petani turun 20 persen dari 79,5 juta menjadi 63,6 juta, atau turun 15,6 juta rumah tangga. Hal ini diperparah lagi dengan kondisi bahwa 61 persen petani Indonesia telah berusia lebih dari 45 tahun.

"Karena itu, keterlibatan generasi milenial dalam mendukung, mengembangkan, serta memajukan sektor pertanian menjadi sangat dibutuhkan. Pertanian juga perlu sentuhan serta terobosan generasi milenial," katanya.

Sementara itu, kegiatan akan digelar secara roadshow selama September 2019, dan 12 PTN yang dibidik untuk program ini masing-masing Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Sumatera Utara (USU), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Universitas Brawijaya (UB), dan Universitas Padjadjaran (Unpad).

Selain itu, Universitas Lampung (Unila), Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Negeri Jember (UNEJ), Universitas Udayana, Universitas Hasanuddin (Unhas), serta Universitas Lambung Mangkurat.
Baca juga: Akademisi: Modernisasi sistem pertanian agar milenial tertarik bertani
 

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019