Batam (ANTARA) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menginventarisasi sejumlah kerusakan fisik pada bangunan Museum Batam yang sebelumnya digunakan sebagai astaka pada Musabaqah Tilawatil Quran 2014.

"Hari ini saya bersama tim teknis turun untuk menganalisis kerusakan dan menghitung kebutuhan biaya perbaikannya," kata Kepala Seksi Standarisasi Museum Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman (PCBM) Kemendikbud, Rusmiyati yang memimpin rombongan di Batam, Kepulauan Riau, Senin.

Ia mengatakan pihaknya akan mengucurkan dana perbaikan museum sesuai dengan pagu yang sudah ditetapkan.

Kemendikbud memiliki program bantuan berupa revitalisasi museum sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap pelestarian barang bersejarah.

Ia mengatakan, meski Museum Batam baru terdaftar, namun tetap berkesempatan mendapat bantuan.
Baca juga: Museum Sang Nila Utama Riau pamerkan senjata tradisional se-Sumatera

"Revitalisasinya itu lebih ke fisik. Dan sesuai arahan Direktur, kami diminta menyelesaikan satu masalah, tidak setengah-setengah. Untuk sekarang mungkin kami akan ke arah sana, memperbaiki fisik bangunan yang rusak," kata dia.

Berdasarkan inventarisasi yang dilakukan hari ini, ia mengatakan terdapat beberapa hal yang harus diperbaiki di Museum Batam.

Dari fisik bangunan, Museum Batam rusak di sana-sini, di antaranya plafon bocor hingga air hujan merembes di dinding, kemudian beberapa bagian lantai rusak.

Instalasi listrik juga ada yang rusak, hingga menyebabkan lampu menyala kedap-kedip, dan sebagainya.

"Yang akan kita kerjakan nanti itu seperti perbaikan plafonnya, lantai, dan juga ada beberapa pilar. Tahun ini akan kita kerjakan, setelah selesai lelang," kata dia.
Baca juga: Ratusan artefak Dayak dipamerkan di Swiss

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata menyampaikan terima kasih atas atensi Kemdikbud terhadap Museum Batam. Meski baru, museum itu tetap mendapatkan bantuan revitalisasi.

"Kami berharap museum ini nanti bisa dimanfaatkan untuk studi anak-anak sekolah di Kota Batam," kata dia.

Ia juga berharap museum yang berlokasi di alun-alun Dataran Engku Putri itu bisa menjadi destinasi wisata.

Museum Batam ini telah terdaftar dalam basis data museum se-Indonesia milik Direktorat PCBM dengan nomor 21.71.U.05.200.

Sebelumnya, Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengatakan akan segera mencarikan nama untuk museum yang berlokasi di bangunan astaka MTQ Nasional 2014 tersebut.
Baca juga: Pesawat karya Habibie akan dipamerkan di Museum Dirgantara Yogyakarta

Pewarta: Yunianti Jannatun Naim
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019