Kendari (ANTARA News) - Krisis bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dan bensin yang berkepanjangan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) dan beberapa daerah lainnya, diduga karena pengangkut BBM "kencing" di tengah jalan. Kalau pihak Pertamina mengatakan pasokan BBM ke SPBU setiap hari masih lancar dan sesuai kebutuhan maka hal itu bertentangan dengan fakta yang ada, karena pemilik SPBU mengaku jatah BBM dari Pertamina dikurangi dalam beberapa pekan terakhir, kata Gubernur Sultra, Nur Alam, SE di Kendari, Selasa, menanggapi keluhan berbagai daerah yang mengalami krisis BBM. Dari 12 kabupaten/kota, hanya Kota Bau-bau dan Kabupaten Buton yang tidak mengalami krisis BBM, namun daerah lainnya mengalami krisis dan daerah terparah dirasakan di Kabupaten Kolaka Utara. Akibat krisis BBM tersebut, berdampak pada tingginya biaya transportasi antarkabupaten, baik jalur darat maupun laut dan mendorong naiknya harga berbagai kebutuhan, sehingga sangat merugikan masyarakat. Pihak Pertamina cabang Kendari sebaiknya tidak berdiam diri saja menghadapi krisis tersebut, tetapi diharapkan bisa berkomunikasi dengan pemerintah provinsi untuk mengatasinya, kata Nur Alam. Keterlambatan pasokan BBM dari Makassar ke Kendari, karena faktor cuaca sering dijadikan alasan pihak pertamina dan itu alasan klasik, sebab untuk mengatasi krisis tersebut mengapa pihak pertamina tidak menambah kapal pengangkut BBM-nya ke Kendari, tambahnya. Pihaknya mengaku siap mendatangkan kapal pengangkut BBM jika pertamina siap mengontrak pihak swasta dalam memenuhi kebutuhan BBM di Sultra. Sementara itu, Pengawas Penerimaan dan Penyaluran Depo Pertamina Kendari, Abdulrahim, mengakui bahwa terjadi pengurangan pasokan BBM ke SPBU karena terbatasnya cadangan yang ada. Pengurangan tersebut dilakukan untuk menghindari adanya kekosongan pasokan, sebab cadangan BBM di Kendari bergantung dari cadangan BBM yang ada di Depo Pertamina Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Selain itu, faktor cuaca dan umur kapal tanker pengangkut BBM yang sudah tua juga salah satu faktor terlambatnya pasokan BBM tiba di Kendari, katanya. Menurut dia, ketersediaan BBM di Depo Pertamina Kendari berdasarkan kuota yang telah ditentukan, sehingga jika terjadi peningkatan pemakaian akan berdampak pada terjadinya kelangkaan BBM. Beberapa SPBU dalam Kota Kendari, Selasa, terpaksa terlambat beroperasi dan cepat tutup, karena jumlah pasokan yang diberikan terbatas sehingga banyak pengguna kendaraan yang tidak terlayani. Namun, pengecer BBM semakin menjamur di sekitar SPBU, sehingga diduga pihak SPBU bekerjasama dengan pihak pengecer.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008