Ambon (ANTARA) - BMKG Pusat Gempa Regional IX Ambon menyatakan berita mengenai ancaman tsunami (tsunami warning) di Desa Passo, Kecamatan Baguala, Kota Ambon pada Kamis adalah berita bohong atau hoaks.

"Itu berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dan menyesatkan sehingga masyarakat diingatkan berulang kali agar tidak panik dan termakan isu seperti itu," kata Pengamat Pertama Geofisika (PMG) BMKG setempat, Teddy Dwi Riadi di Ambon, Kamis petang.

Menurut dia, sumber informasi yang berasal dari "Didax Sismo" itu tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya dan mereka bukan merupakan bagian dari situs resmi BMKG.

Baca juga: Hoaks, ikan mati massal di pantai Ambon pertanda tsunami

Selain Passo, Kota Ambon, Didax Sismo juga menyebutkan peringatan tsunami di hari yang sama terjadi di arah 9 Km NNW of Jaco, Costarica, Macquarie Islan Region, serta Nicaraguwa.

Di laman website Didax Sismo ini menyebutkan kalau terjadi tsunami warning tanggal 10 Oktober 2019 pukul 04:39:48 UTC bahwa terjadi ancaman tsunami di arah 4 Km WSW of Passo, Indonesia.

Untuk itu, BMKG menyatakan tidak bertanggungjawab dengan berita yang ada dalam laman situs tersebut.

"Kalau mau terjadi tsunami atau gelombang pasang, tentunya sudah ada ketika guncangan gempa bumi tektonik dengan kekuatan yang besar dan beruntun sejak pagi untuk hari ini," katanya.

Namun faktanya sampai sekarang tidak ada ancaman tsunami dan kekhawatiran warga hanya terlihat saat terjadi guncangan besar dan mereka ingin menyelamatkan diri dari reruntuhan bangunan.

Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada saat terjadi gempa bumi susulan dan tidak perlu panik berlebihan dengan berita-berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.


Baca juga: BMKG: isu gempa dan tsunami di Ambon hoaks
 

Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019