Direktur Bristish Council Indonesia Paul Smith mengatakan sangat mengapresiasi ulama Indonesia yang saat ini sedang berada di Inggris untuk saling belajar mengenai banyak hal, salah satunya melalui bahasa Inggris.
Jakarta (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyapa lima ulama delegasi Jawa Barat di Inggris yang saat ini sedang menjalani program "English for Ulama".

"Program ini untuk melatih Bahasa Inggris. Melalui program ini juga mengenalkan Islam Indonesia di sana," kata Ridwan di sela telekonferensi di Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan selama ini Eropa lebih banyak mengenal Islam yang bercorak ala Timur Tengah. Sementara warna ke-Islaman di Indonesia yang cenderung moderat dan toleran kurang banyak dikenal.
Baca juga: Mulai berdakwah, lulusan "English for Ulama" tiba di Inggris
Baca juga: Gubernur Jabar ke Inggris bawa tiga misi

Salah satu kendala Islam Indonesia kurang dikenal di berbagai belahan dunia adalah karena sedikitnya ulama Nusantara yang mahir berbahasa Inggris.

Menurut dia, ulama-ulama Timur Tengah, Pakistan dan India cenderung lebih mendunia karena mampu menyampaikan persoalan sudut pandang Islam dengan bahasa yang banyak dimengerti mayoritas komunitas global yaitu melalui bahasa Inggris.

"Apa yang jadi pesannya? Mereka para ulama melalui kemahiran bahasa Inggris ini dapat bercerita ke-Islaman Indonesia dan Jawa Barat yang insya Allah damai dan mengedepankan toleransi," katanya.

Direktur Bristish Council Indonesia Paul Smith mengatakan sangat mengapresiasi ulama Indonesia yang saat ini sedang berada di Inggris untuk saling belajar mengenai banyak hal, salah satunya melalui bahasa Inggris.
Baca juga: 30 ulama muda Jabar bakal ikuti program pertukaran ke Inggris

Hadirnya tokoh agama ke Inggris itu, kata dia, mampu mengenalkan Islam khas dari Indonesia. Selama ini terjadi Islamophobia karena banyak orang Inggris mengetahui Islam dari sisi lain yang cenderung negatif.

Smith berharap melalui kerja sama British Council dan Pemda Jabar untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris para ulama bisa membantu harmonisasi Inggris dan Islam karena bisa saling memahami melalui bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.

Bahkan, kata dia, melalui bahasa yang saling dimengerti salah satunya melalui bahasa Inggris dapat menekan kesalahpahaman budaya lintas negara.

"Penting untuk memahami Islam. Inggris Raya mengenal Islam dengan cara yang salah dan sangat negatif sehingga ada Islamophobia. Akan tetapi, kami percaya Islam yang berasal dari Indonesia cenderung moderat. Indonesia memiliki kemajuan demokrasi yang fantastis," kata dia.
Baca juga: 30 ulama Jabar lolos Program English for Ulama

Ulama Jabar akan dibekali kemampuan berbahasa inggris

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019