Masyarakat yang tergabung dalam kelompok Sibat harus menjadi garda terdepan
Sigi, Sulteng (ANTARA) - Palang Merah Indonesia Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah membentuk relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) di desa yang menjadi lokasi terdampak bencana gempa, tsunami dan likuefaksi setahun lalu.

"Pembentukan relawan Sibat ini merupakan salah satu program pengurangan risiko bencana," kata Ketua PMI Kabupaten Sigi Moh Agus Rahmat Lamakarate melalui sambungan telepon ke Sigi, Selasa.

Menurutnya, kegiatan ini dilakukan agar masyarakat mempunyai kapasitas dalam penanganan mitigasi bencana. Para peserta kegiatan tersebut dibekali dengan materi tentang pengembangan kapasitas masyarakat, menilai kerentanan wilayah, bahaya kerentanan, risiko   hingga pemetaan wilayah rawan di desa.

Pembentukan Sibat ini dilakukan di tujuh desa yang berada di empat kecamatan yaitu Kecamatan Sigi Biromaru, Kecamatan Dolo, Kecamatan Tanambulava dan Kecamatan Dolo Selatan.

Baca juga: PMI latih petugas tanggap bencana dari 10 negara ASEAN


Setiap desa dibentuk relawan Sibat sebanyak 20 orang yang berasal dari berbagai lapisan masyarakat mulai dari organisasi kepemudaan dan pemerintah desa agar terdapat keseimbangan antara pemerintah dan masyarakat di setiap desa masing-masing.

Hingga saat ini, setelah melalui proses advokasi dan sosialisasi program pembentukan relawan Sibat telah ada enam desa yang sedang menjalankan bimbingan teknis yakni dari Desa Sidera, Desa Jono Oge, Desa Mpanau Kecamatan Sigi Biromaru, Desa Langaleso Kecamatan Dolo, Desa Sibowi Kecamaan Tanambulava, dan Desa Sambo, Kecamatan Dolo Selatan.

Pembentukan relawan Sibat ini juga merupakan program dari PMI Pusat yang didukung International Federation of Red Cross and Red Crescent Society (IFRC) atau Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.

Adapun yang menjadi fasilitator pada program ini berasal dari PMI Jakarta Timur, PMI Kota Makassar dan PMI kabupaten Demak.

Baca juga: PMI Palu distribusikan ratusan paket bantuan untuk korban likuifaksi


Selain fasilitator dari luar daerah rekruitmen relawan Sibat ini juga didampingi oleh fasilitator setempat atau dari relawan PMI kabupaten Sigi yang telah mendapatkan bimbingan dan mempunyai kapasitas dalam penyampaian mengenai materi pengurangan risiko bencana.

"Masyarakat yang tergabung dalam kelompok Sibat harus menjadi garda terdepan dalam memfasilitasi warga lainnya dalam hal pengurangan risiko bencana sehingga, dapat mempermudah dalam penanganan bencana di Kabupaten Sigi," tambahnya.

Agus mengatakan hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan peningkatan kapasitas baik di tingkat staff dan relawan maupun masyarakat. Selain itu memberikan pelayanan di masyarakat khususnya korban bencana seperti distribusi pemulihan dan dukungan psikososial di sekolah dan masyarakat. 


Baca juga: PMI manfaatkan radio salurkan aspirasi korban bencana Sulteng
 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019