Jakarta (ANTARA) -- PT Grand Kartech, Tbk (KRAH) mencatatkan perlambatan pertumbuhan pendapatan selama 2019, dari sebelumnya sebesar Rp259 miliar pada 2018 diperkirakan menjadi Rp240 miliar di 2019. Meskipun demikian, perseroan optimistis akan menorehkan kinerja yang lebih baik di 2020, dengan sektor petrokimia, pembangkit listrik, minyak dan gas sebagai penopang utama.
 
Direktur utama KRAH Johannes Budi Kartika mengatakan, pihaknya akan berfokus pada evaluasi biaya produksi guna meningkatkan daya saing dari segi harga jual, namun tanpa mengurangi kualitas dan kehandalan produk.
 
"Selain itu, kami pun akan berfokus pada penjualan produk-produk yang mempunyai nilai tambah tinggi," ujarnya di acara Public Expose KRAH, Kamis (5/12) di Jakarta.
 
KRAH adalah perusahaan manufaktur yang menyediakan layanan rancang dan bangun permesinan untuk berbagai industri, diantaranya adalah boiler dan separation instrument.
 
Sejak 2017, KRAH menjadi distributor tunggal produk steam boiler terkemuka asal Jepang, Samson. Steam boiler Samson tak hanya dirancang untuk keperluan industri energi, akan tetapi dapat dikostumisasikan untuk industri makanan, farmasi hingga pengolahan aspal.
 
Pada 2018, Perseroan memperoleh kontrak maintenance service dari Chevron untuk jangka waktu empat tahun, sehingga akan menjadi penyeimbang pencapaian penjualan di tengah perlambatan pertumbuhan kinerja Perseroan.
 
Selain itu, Johannes menambahkan, dirinya optimistis bahwa kinerja perusahaan di 2020 akan lebih baik. Terlebih, adanya dukungan signifikan dari pemerintah terhadap industri manufaktur dalam negeri.
 
"Ini peluang bagi pelaku industri manufaktur dalam negeri untuk jadi tuan rumah di negeri sendiri," pungkasnya.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2019