Lebak (ANTARA) - Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menyaksikan langsung proses evakuasi warga dari daerah terisolir yang terdampak banjir bandang di Desa Bungur Mekar, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Kamis.

Andika yang sebelumnya berniat untuk meninjau langsung wilayah terdampak banjir bandang di desa tersebut, terpaksa menghentikan langkahnya di ujung jembatan gantung yang terputus oleh terjangan banjir bandang Sungai Ciberang tersebut malam sebelumnya.

"Memang sudah diberi tahu kalau jembatannya putus, tapi tadi saya kira kami bisa tetap menyeberang untuk meninjau warga terisolir," kata Andika usai mendengar keterangan warga setempat.

Sambil meminta keterangan dari tokoh masyarakat setempat, Nasir, terkait peristiwa nahas tersebut, Andika menyaksikan langsung proses evakuasi warga dari seberang sungai menggunakan perahu karet milik BPBD Kabupaten Lebak.

Baca juga: Polda Banten kerahkan ratusan personel bersihkan lumpur di Lebak

Baca juga: Warga Cipanas panik ketika air Sungai Ciberang naik

Baca juga: Banjir menggenangi 2.167 rumah warga di Lebak


Kepada Andika, tokoh masyarakat setempat Nasir mengatakan* sekitar 1.500 warga di tiga kampung yang berlokasi di seberang sungai Ciberang di desa tersebut, masih terisolasi. Menurut Nasir, warga membutuhkan tenda besar dan genset untuk membangun posko.

"Karena kalau harus dievakuasi semua sebanyak 1.500 orang itu kan lama, apalagi ini perahu karetnya juga cuma satu," kata Nasir.

Mendengar keterangan Nasir tersebut, Andika langsung memerintahkan Tagana Lebak yang mendampinginya saat itu untuk menyediakan yang dibutuhkan warga sebagaimana disebutkan Nasir.

"Genset ada kan? Tenda? Perahu karet masih ada? Sekalian dirikan dapur umur di sini," kata Andika kepada rombongan Tagana Lebak yang mendampinginya.

Usai berbincang dengan Nasir di atas jembatan, Andika kemudian menuju pinggiran sungai dimana warga yang dievakuasi diturunkan dari perahu karet. Andika ikut membantu sejumlah ibu-ibu turun dari perahu, yang disambut dengan tangisan dan peluk haru dari para ibu yang disambutnya. Warga meminta agar pemerintah segera memberikan bantuan yang dibutuhkan warga korban banjir bandang.

Mendengar keluhan warga itu, Andika lalu menjanjikan bantuan akan segera dikirimkan. Kepada warga tersebut Andika mengatakan, bantuan sebetulnya sudah banyak berdatangan ke sejumlah posko.

"Masalahnya ini memang kita kesulitan mendistribusikan karena aksesnya terputus. Sekarang sedang kami usahakan. Sementara itu, ibu-ibu dan warga lainnya yang sudah berhasil dievakuasi bisa langsung minta diantar ke posko induk di Gedung PGRI Sajira ya. Di sana lengkap semuanya," katanya.

Bencana banjir di Lebak Banten menerjang empat kecamatan, yakni di Kecamatan Cipanas, Lebak Gedong, Curugbitung dan Sajira sehingga mengakibatkan ribuan warga mengungsi. Banjir diduga lantaran sungai Ciberang yang melintas di empat kecamatan tersebut meluap. Akibatnya ada 12 desa di empat kecamatan terdampak banjir.

Sebanyak 20 jembatan di Kabupaten Lebak juga dilaporkan putus akibat banjir dan tanah longsor, setelah terjadi luapan air Sungai Ciberang, menyusul hujan deras di daerah setempat sepanjang Selasa (31/12) sore hingga Rabu pagi itu.*

Baca juga: BPBD Lebak catat 20 jembatan putus akibat banjir, warga terisolir

Baca juga: Sekitar 2000 KK terdampak banjir bandang di sejumlah wilayah Lebak

Baca juga: Banjir bandang di Lebak mulai surut

Pewarta: Mulyana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020